Lapas Baubau Buka Kegiatan Rehabilitasi Therapeutic Comunity
BAUBAU, DETIKSULTRA.COM – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Baubau memulai langkah baru dalam upaya rehabilitasi warga binaan dengan mengadopsi pendekatan Therapeutic Community (TC) dengan menggandeng berbagai pihak terkait, termasuk Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Baubau, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Baubau, dan Kementerian Agama Cabang Baubau, Jumat (01/03/24).
Kegiatan rehabilitasi ini diawali dengan proses skrining dan assesmen awal untuk mendapatkan 20 orang peserta yang akan diikutsertakan dalam program.
kegiatan skrining berjalan selama tujuh hari
yang dilaksanakan oleh tim rehabilitasi sosial Lapas Baubau bekerja sama dengan BNNK Baubau.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik sekaligus sebagai Ketua Tim Muhammad Nur Aksa dalam sambutannya ia menekankan tentang pentingnya pendekatan TC dalam proses rehabilitasi warga binaan untuk memastikan pemulihan yang berkelanjutan dan pengurangan risiko kembali ke dunia kriminalitas.
“Kami sangat percaya bahwa pendekatan Therapeutic Community ini akan memberikan dampak positif dalam upaya rehabilitasi warga binaan di Lapas Baubau. Kolaborasi antara berbagai pihak akan memperkuat efektivitas program ini,” ujar Muhammad Nur Aksa.
Di tempat yang sama Pelaksana Harian (PIh) Kepala Lapas Baubau, Hamiu, membuka secara resmi kegiatan tersebut sekaligus memberikan sambutan memberikan penyampaian tentang komitmen Lapas Baubau dalam mendukung program rehabilitasi ini serta menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lembaga pemasyarakatan.
“Kami berharap dengan adopsi pendekatan Therapeutic Community ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi proses rehabilitasi warga binaan. Kehadiran berbagai pihak dalam acara ini merupakan bukti nyata komitmen bersama dalam memperbaiki sistem pemasyarakatan kita,” tuturnya.
Dalam acara pembukaan ini dihadiri langsung oleh para warga binaan yang akan mengikuti program rehabilitasi, serta para petugas Lapas Baubau dan perwakilan dari instansi terkait lainnya.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi tonggak awal bagi perubahan positif dalam sistem rehabilitasi di Lapas Baubau, serta memberikan harapan baru bagi para warga binaan untuk kembali membangun kehidupan yang lebih baik setelah masa hukumannya berakhir. (cds)
Reporter: Muh. Ian Handrian Syah
Editor: Wulan