Dinding Benteng Keraton di Baubau Roboh, BPCB Tepis Mitos Pertanda Buruk
BAUBAU, DETIKSULTRA.COM – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sulawesi Selatan unit Buton menepis adanya mitos pertanda buruk yang dihubungkan dengan runtuhnya bagian dinding benteng keraton Bastion Tanailandu, Kota Baubau pada Senin (6/12/2021).
Koordinator BPCB Sulawesi Selatan unit Buton, Rakhmad Suparman menjelaskan, ada informasi yang tidak benar dari beberapa masyarakat. Informasi yang menghubungkan mitos pertanda kabar buruk dengan runtuhnya bagian dinding benteng keraton yang terjadi belum lama ini.
“Di satu sisi saya bisa memaklumi kesimpulan masyarakat yang seperti itu. Tapi, kabar ini justru akan memancing keresahan bagi masyarakat lainnya,” jelas Rakhmad saat ditemui di kediamannya, Jumat (10/12/2021).
Robohnya dinding tersebut, lanjutnya, dihubungkan dengan peristiwa robohnya dinding masjid keraton yang bersamaan dengan peristiwa kerusuhan di Ambon. Informasi tersebut disimpulkan dengan sangat terburu-buru dan tidak berdasar.
Rakhmad menuturkan, robohnya dinding benteng itu merupakan hal yang wajar. Secara kronologis, dinding itu roboh karena terkena pohon kelapa yang tumbang terkena angin kencang. Apalagi, bagian dinding yang roboh tersebut selama ratusan tahun belum dilakukan pemugaran sama sekali dari pihak BPCB.
“Untuk penanganan dinding benteng yang roboh, kami dari BPCB sudah bersurat ke kantor pusat (BPCB Sulawesi Selatan). Dan kini kami tinggal menunggu tim perwakilan BPCB untuk menghitung estimasi perbaikan dari kerusakan dinding tersebut,” jelas Rakhmad.
Kendati begitu, Rakhmad tidak menutup diri jika ada bantuan dari Pemerintah Kota Baubau terkait pemugaran dinding benteng yang roboh.
Untuk diketahui, Rakhmad mengukur, ukuran dinding benteng keraton yang rusak memiliki tinggi 2,5 meter, lebar 2,5 meter, dan ketebalan 90 sentimeter. (bds*)
Reporter: M6
Editor: J. Saki