BAUBAU, DETIKSULTRA.COM – Z (17), puteri yang dihamili oleh ayah kandungnya, menolak untuk dinikahkan dengan salah satu pemuda pilihan warga di tempat tinggalnya.
Kepala UPTD PPA Kota Baubau, Mardiana Aksa menjelaskan, beberapa saat lalu warga di tempat tinggal Z tidak menerima peristiwa yang menimpa Z, dihamili oleh ayah kandungnya sendiri.
“Sejumlah warga setempat menghubungkan kejadian nahas yang dialami Z dengan peristiwa alam. Misalnya, ada warga yang menghubungkan kerusakan tanaman agar-agar miliknya disebabkan kejadian yang dialami Z,” beber Mardiana Aksa pada Detiksultra.com, Selasa (5/4/2022).
Keyakinan akan cocoklogi peristiwa ini, lanjut Istri perwira Polres Baubau itu, membuat warga berinisiatif untuk menjodohkan Z dengan salah satu pemuda setempat. Hal ini dianggap sebagai tindakan preventif warga pada kejadian alam yang akan terjadi.
Kendati begitu, Z menolak perjodohan ini. Penolakan inilah yang diperjuangkan UPTD PPA bersama deputi Kementerian dan Provinsi untuk memperjuangkan hak anak.
“Ketika anaknya tidak ingin menikah. Kita mediasi dan memberi pemahaman pada warga. Alhamdulillah, dari bantuan tokoh masyarakat, tokoh agama, RT, RW, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, lurah, hingga camat, masyarakat bisa menerima dengan baik keberadaan dan keinginan Z yang tidak ingin dinikahkan,” pungkasnya.
Saat permintaan warga untuk menikahkan Z sedang bergejolak, Mardiana Aksa mengungkapkan, pihaknya membawa Z ke tempat berbeda yang telah disediakan oleh UPTD PPA untuk menenangkan diri.
“Alhamdulillah, saat ini kondisi Z semakin membaik dan ceria. Saat ini kami kembalikan ke rumah keluarganya untuk menjalankan ibadah puasa bersama,” ujarnya.
Untuk kondisi terkini, Ia menambahkan, Z telah menjalani ujian akhir sekolah secara Daring di salah satu SMA di Kota Baubau pada akhir Maret lalu.
“Kami telah membawa Z ke rumah sakit untuk mengecek jadwal kelahiran anaknya, sebab sekarang usia kehamilan Z telah memasuki bulan kesembilan. Kurang lebih 10 hari lagi masa kelahirannya. Kami juga telah mendapat pernyataan Puskesmas setempat untuk menggratiskan proses persalinan,” tutupnya.
Reporter: Surahman Djunuhi
Editor: Via