BOMBANA, DETIKSULTRA.COM – Kabupaten Bombana kini genap berusia 18 tahun. Pada masa kepemimpinan H. Tafdil dan Johan Salim, dalam lima tahun terakhir Kabupaten Bombana dibangun dengan konsep Gerakan Membangun dengan Rida Allah Subhanawataala atau Gembira.
Program Gembira itu sendiri memiliki lima pilar, yaitu gembira taskin atau pengentasan kemiskinan, gembira terang, gembira sejahtera, gembira sehat, dan gembira cerdas.
Salah satu program kerja Gembira yang menonjol ialah gembira sehat, sebagai komponen pelayanan dasar kepada masyarakat yang juga tak luput dari perhatian Bupati Bombana.
Sejak 2018 – 2021, sebesar Rp55 miliar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bombana dialokasikan khusus untuk pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat, melalui program jaminan kesehatan nasional Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Sementara BPJS kesehatan juga menunjukkan komitmen untuk mendukung terciptanya Universal Health Coverage (UHC).
Sejak empat tahun terakhir, Pemkab Bombana juga telah membangun delapan unit puskesmas dan puskesmas pembantu untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.
“Dari 21 unit puskesmas yang ada di Kabupaten Bombana, 17 di antaranya telah terakreditasi. Ini artinya pelayanan kesehatan di puskesmas telah sesuai standar nasional,” papar Tafdil.
Tak hanya itu, saat ini juga tengah dibangun Rumah Sakit Umum Kabupaten Bombana pada lokasi strategis yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pelayanan masyarakat di Kabupaten Bombana.
Peningkatan akses dan pelayanan masyarakat juga berdampak positif. Pada 2017 angka harapan hidup di Jabupaten Bombana berada pada kisaran 67,82 tahun, pada 2018 mengalami peningkatan menjadi 68,17 tahun dan kemudian meningkat 68,54 tahun pada 2019 dan naik lagi menjadi 68,91 tahun pada 2020.
Juga dalam menghadapi pandemi Covid-19 Pemkab Bombana telah membangun gedung isolasi Covid-19 dan laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengantisipasi lonjakan penyebaran virus di Bombana. (Adv)