Pengerjaan Bendungan di Koltim Capai 76 Persen, Jokowi Resmikan 2020
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Tahapan pengerjaan Bendungan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mencapai 76 persen.
Bendungan atau pengalihan air sungai (river diversion) yang berkedudukan di Ladongi itu berbentuk busur (concrete arch) dan terbuat dari beton. Ini merupakan bendungan terbesar yang ada di Bumi Anoa.
Tinggi bendungan ini mencapai 66 meter dengan daya tampung debit air sebesar 45 juta m³. Pembangunan bendungan ini bukan tanpa alasan, sebab fungsi bendungan ini untuk melayani pasokan air sawah.
[artikel number=3 tag=”gubernur,bendungan”]
Diperkirakan bendungan dengan debit air 45 juta m³ ini dapat melayani sawah seluas 2.200 hektar ditambah cadangan pengembangan sawah seluas 1.400 hektar. Sehingga jika diakumulasikan, Bendungan Ladongi ini dapat melayani sawah seluas 3.600 hektar.
Artinya, jika kedudukan bendungan itu untuk keperluan persawahan, pemerintah telah mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Koltim.
Selain itu, ternyata fungsi lain daripada bendungan ini yakni, sebagai alat penanggulangan banjir yang kerap terjadi jika intensitas hujan begitu tinggi, sebagai sumber air baku untuk masyarakat 120.000 liter perdetik dan bermanfaat di sektor pariwisata.
Kepala Balai Wilayah Sungai Provinsi Sultra, DR. Ir. Haeruddin C. Maddi, ST mengatakan, progres pekerjaan Bendungan Ladongi sudah hampir rampung. Dia memprediksi, penyelesaian pembangunan proyek tersebut pada tahun 2020 mendatang.
“Bendungan dengan tinggi 66 meter itu diperkirakan penggunaannya pada bulan Oktober tahun 2020,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Jendral (Dirjen) Sumber Daya Air Republik Indonesia (RI) DR. Ir. Hari Suprayogi, M.Eng menuturkan, pembangunan Bendungan Ladongi merupakan proyek strategis nasional 1 dari 65 bendungan se-Indonesia.
“Rencana peresmian dijadwalkan bulan Oktober 2020 oleh Presiden Joko Widodo,” ungkap dia saat meninjau pembangunan Bendungan Ladongi, Jumat (27/9/2019) kemarin.
Selain itu, kata Hari Suprayogi, pemerintah pusat tahun ini juga telah melelang pembangunan Bendungan Ameroro dan Bendungan Pelosika di Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra.
“Kami berharap kerjasama dan kekompakan agar pembangunan bendungan ini dikawal oleh TP4D dan Forkopimda, KPK dan seluruh elemen masyarakat khususnya di Kabupaten Koltim,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Gubernur Sultra Ali Mazi juga mengatakan, pembangunan Bendungan Ladongi merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat dalam mendukung pembangunan di Sultra.
Olehnya itu, Ali Mazi melanjutkan, pemerintah daerah di Sultra bersama jajarannya telah berkomitmen untuk selalu mendukung dan menyukseskan segala bentuk program dan kegiatan pemerintah pusat dalam rangka menunjang percepatan pembangunan di Sultra.
“Pembangunan Bendungan Ladongi ini merupakan upaya pengelolaan sumber daya air di daerah ini. Yang diharapkan dapat memberikan manfaat seperti irigasi lahan pertanian dan persawahan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan produksi padi,” cetusnya.
“Selain itu, bendungan ini bermanafaat untuk melayani kebutuhan air masyarakat, pengendalian banjir, ketersdiaan energi dan dapat dijadikan salah satu objek wisata di Koltim,” lanjutnya.
Untuk itu, Ali Mazi berharap infrastruktur yang sedang dibangun ini harus dikelola dengan baik. Agar pemanfaatannya dapat memberikan sumbangan positif, bagi terwujudnya kemakmuran dan kesejateraan khususnya masyarakat Koltim dan masyarakat Sultra pada umumnya. (Adv)