KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Tenggara (Sultra) gencar melakukan sosialisasi terkait pendidikan politik kepada masyarakat.
Pasalnya, pendidikan politik merupakan proses pembelajaran dan pengajaran yang berfokus pada pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang berkaitan dengan politik dan pemerintahan.
Pendidikan tersebut berperan penting sebagai media untuk meningkatkan kesadaran dan kewajiban masyarakat dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.
Kabid Politik Kesbangpol Sultra David Sidupa mengatakan, tujuan pendidikan politik ini adalah untuk memberikan pemahaman serta pengetahuan tentang sistem politik, hak dan kewajiban, dan pentingnya partisipasi masyarakat.
“Pendidikan politik sangat penting untuk mendorong partisipasi aktif dan tanggung jawab masyarakat akan proses politik untuk mendorong pemilu yang lebih baik,” katanya.
Lanjutnya, dengan adanya pemahaman tersebut maka masyarakat dapat berkontribusi dalam menciptakan iklim demokrasi yang berkualitas ke depannya.
Pendidikan politik ini lebih berfokus pada pemilih pemula dengan jumlah 73 ribu jiwa berdasarkan catatan dukcapil. Sebab, mereka belum tersentuh pemahaman tentang politik.
“Selain pemilih pemula kami juga terus mensosialisasikan serta menyasar para petani dan nelayan serta daerah pelosok terpencil yang belum tersentuh pengetahuan tentang politik,” terangnya.
Dalam mendukung program pendidikan politik kepada masyarakat, Kesbangpol telah memulai sosialiasi sejak tahun 2022 lalu dengan daerah yakni Kolaka, Kolaka Utara, Bombana.
Selanjutnya di tahun 2023, Kesbangpol telah menyelesaikan program di kabupaten kota diantaranya Konawe, Konawe Utara dan Buton Utara.
“Ke depan di tahun 2024, kami akan menargetkan di daerah kepulauan yang belum tersentuh sosialisasi pendidikan politik kepada masyarakatnya,” katanya.
“Kami berharap dengan adanya pendidikan politik ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat akan arti pentingnya pemilu, proses pemilu yang damai, aman dan tentram. (ADV)
