BOMBANA, DETIKSULTRA.COM – Nama Ir. Ardi A. sudah tak asing lagi bagi masyarakat Kabupaten Bombana. Ir. Ardi saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bombana periode 2019 – 2024.
Dedikasinya di dunia pendidikan mengantarnya duduk di bangku parlemen. Bagi pria kelahiran Bambaea 1987 itu, pendidikan merupakan tonggak penggerak kehidupan manusia.
Melihat pentingnya pendidikan, pada 2010 hingga 2018 ia mengabdikan dirinya menjadi dosen kontrak di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
Tak hanya di UHO, Ir. Ardi juga menyalurkan ilmunya di Universitas Sulawesi Tenggara sebagai dosen/staf rektor pada 2012 – 2019.
Pria lulusan S-3 UHO Kendari itu menyebut, cara meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia utamanya di Sulawesi Tenggara harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan.
“Upaya dalam memajukan pendidikan juga sudah semestinya dilakukan sejalan dan beriringan melalui kolaborasi agar dampak yang diberikan dapat lebih besar dan menjangkau banyak kalangan” ungkapnya.
Ketua Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI) wilayah Bombana itu menyelesaikan pendidikan S-1 hingga S-3 di UHO Kendari tahun 2021 serta mengambil profesi di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar tahun 2020.
Hingga pada akhirnya, terlintas di benaknya keinginan untuk memajukan Kabupaten Bombana, khususnya tanah kelahirannya Poleang Timur.
Ir. Ardi kemudian berhenti menjadi dosen yang selanjutnya ikut dalam kontestasi pemilihan calon legislatif dan bergabung dalam Partai Amanat Nasional (PAN). Ia tergabung pada dapil dua.
Dengan tekat yang kuat serta niat tulus mewakafkan dirinya untuk kemajuan Kabupaten Bombana, ayah satu anak itu, akhirnya lolos dan duduk di kursi DPRD dengan perolehan 2.417 suara serta menjadi suara terbanyak yang mengantarnya duduk sebagai wakil ketua satu.
Bagi Ir. Ardi dunia politik tidaklah awam. Saat menjadi mahasiswa ia sudah menggelutinya meski dalam lingkup kampus. Salah satunya menjadi Ketua Fraksi Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Kota Kendari pada 2008 – 2009.
Kematangan Ir. Ardi sebagai akademisi dan politisi tentu tak lepas dari doa dan nasehat keluarga, terutama nasehat kedua orang tua yang sampai saat ini masih ia ingat dan terapkan. Anak kelima dari lima bersaudara itu mengatakan, semasa hidup ayahanda dikenal suka membantu dan menolong sesama.
“Ada pesan dari almarhum bapak yang selalu saya ingat dan tanamkan dalam diri saya hingga saat ini. Yaitu, Jangan berhenti berbuat baik, perbaiki kekayaan sosial dari pada kekayaan harta, karena kekayaan sosial tidak bisa dibeli dan diukur” ungkap anak dari pasangan almarhum H. Alimuddin dan Hj. Siti Alfia itu. (*ADV)
Reporter: Arif
Editor: J. Saki
