Buntut Kapal Tenggelam di Buteng, Dishub Sultra Harap Pemda Benahi Fasilitas Penyeberangan
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta kepada Pemkab Buton Tengah agar segera membenahi fasilitas penyeberangan demi keselamatan masyarakat. Pasalnya, pada Senin (24/7/2023) kapal kayu di Buteng ditumpangi sebanyak 48 orang karam. Sebabyak 15 penumpang diantaranya meninggal dunia.
Kapal kayu tersebut bertolak dari Desa Lanto Mawasangka Tengah menuju Desa Lagili Mawasangka Timur untuk mengantar penumpang usai menghadiri HUT ke-9 Buton Tengah.
Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Rajulan mengatakan, turut prihatin dan menyanyangkan atas kejadian yang menimpa masyarakat Buteng tersebut.
Kendati demikian, peristiwa tersebut menjadi ranah dari Pemkab Buton Tengah khususnya Dinas Perhubungan setempat, dan bukan menjadi kewenangan dari Dishub Sultra.
“Kita bisa lihat juga fasilitas yang ada memang kapal itu sangat tidak layak bahkan muatannya melebihi kapasitas sehingga ini membahayakan keselamatan,” ungkapnya, Selasa (25/7/2023).
Baca Juga : Kapal Tenggelam di Buton Tengah, 15 Orang Dilaporkan Meninggal
Olehnya itu ia meminta kepada pemda setempat untuk memberikan edukasi ke masyarakat baik pengusaha yang melayani penyeberangan maupun pengguna jasa. Namun hal tersebut tentunya dimulai dengan pembangunan fasilitas yang layak baik dari dermaganya ataupun kapal yang hendak membawa penumpang.
“Harapannya kedepan penyeberangan atau transportasi yang melayani penyeberangan itu segera dibenahi oleh pemda setempat utamanya Dinas Perhubungan Buton Tengah,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Pelayaran, Muhammad Jalil Alfin Razak mengatakan, kapal yang digunakan tidak memenuhi standar kelayakan untuk menyeberang. Hal tersebut karena tidak memiliki fasilitas penyeberangan yang lengkap, tidak memiliki kelayakan ataupun kelengkapan kapal, sehingga apabila terjadi kecelakaan tidak bisa mendapat perlindungan.
“Terlebih kapal tersebut berlayar atau menyeberang di waktu yang tidak layak juga yaitu sekitar dini hari. Apalagi ditambah over kapasitas, tentu ini sangat berbahaya,” ucapnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar sebaiknya memilih jalur darat jika penyeberangan tidak memungkinkan, dan tidak menyeberang di malam hari.
Jalil meminta agar pemda setempat segera membenahi fasilitas penyeberangan dan melengkapi kelayakan kapal agar sesuai dengan standar yang telah diatur oleh pemerintah. (kjs)