15 Titik di Kelurahan Watulondo dapat Program Kendari Terang
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Jalan Konggoasa, Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puuwatu, mendapat sentuhan program penerangan jalan Kendari Terang dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari.
Jalan Konggoasa merupakan daerah di Kelurahan Watulondo yang rawan kecelakaan akibat kurangnya penerangan, selain Jalan Konggoasa, ada belasan lagi titik dapat penerangan, totalnya 15 titik.
Belasan lampu itu diresmikan secara langsung oleh Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, pada Kamis (30/9/2021) lalu, yang saksikan sejumlah pejabat dan masyarakat setempat.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, mengatakan setelah melaunching program Kendari Terang agar aktivitas masyarakat dapat berjalan lancar tanpa adanya ke khawatiran.
Katanya, di tahun 2004 – 2009 ketika masih menjadi anggota DPRD mendapatkan keluhan warga terkait penerangan jalan.
“Dulu sering dengar keluhan dari masyarakat, kalau di wilayah ini masih gelap gulita, dan sekarang sudah terang,” katanya.
Selain lampu jalan, pembangunan rumah sakit di Kecamatan Puuwatu pun terus digalakkan untuk mempermudah akses masyarakat dalam pelayanan di bidang kesehatan.
Rumah sakit itu diketahui, memiliki 70 kapasitas tempat tempat tidur, agar dalam kondisi darurat akses masyarakat dapat terjangkau.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Kendari, Subhan, sangat mendukung hadirnya program Kendari Terang, karena hal ini yang menjawab semua harapan masyarakat.
Dengan ini pemerintah khususnya Wali Kota Kendari telah mewujudkan daripada aspirasi yang selama digaungkan masyarakat ketika anggota DPRD Kota Kendari turun menggalang aspirasi.
“Ini merupakan wujud yang telah dicanangkan oleh pemerintah Kota Kendari, ratusan lampu merkuri yang masuk lorong ini akan di launching oleh Wali Kota Kendari,” ungkapnya.
Ditengah kondisi Pandemi Covid-19, kata Subhan, anggaran terbatas ini dialokasikan demi pembangunan yang jadi kebutuhan masyarakat secara prioritas.
Menurutnya, fasilitas penerang bagian dari kebutuhan masyarakat, khususnya di Kelurahan Watulondo ini. Bagaimana tidak, sepanjang jalan menuju pemukiman warga begitu gelap gulita.
Hal ini tentunya menjadi satu ketakutan sendiri bagi warga setempat atau masyarakat yang ingin melalui jalur tersebut.
“Apapun bisa terjadi apabila sudah kehendak-Nya, tetapi bukan berarti kita tidak memiliki kehati-hatian. Makanya penerangan ini dibutuhkan untuk menghindari kejadian yang kita tidak inginkan,” tuturnya.
Selain itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Watulondo, Farida, mengatakan sebelum program Kendari Terang masuk, kegiatan masyarakat terbatas, khususnya malam hari.
“Sebelumnya, masyarakat itukan kalau sudah jam 5 sore sudah pada tinggal di dalam rumah, mau keluar kan gelap takut, apalagi kalau hujan sering ada kecelakaan tunggal, jatuh,” ujar Farida. (Adv)