Pasar Basah jadi Langganan Banjir, Pedagang Keluhkan Kurangnya Perhatian Pemerintah
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pasar Basah Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi langganan banjir, setiap musim penghujan. Terbaru, pasar basah yang telah berumur kurang lebih 22 tahun itu, kembali terendam banjir.
Menurut Hasna, salah satu pedagang menuturkan, air setinggi 30 sentimeter itu merendam seluruh area basement atau ruang bawah tanah Pasar Basah Mandonga, sejak subuh tadi, Selasa (29/02/2024). Hal ini menyebabkan aktivitas pedagang lumpuh akibat air yang memasuki los-los penjual sayur mayur dan sebagainya. Karena kondisi itu, terpaksa para pedagang bahu-membahu menyedot air dengan cara manual maupun menggunakan mesin.
“Sementara dikuras airnya, ada yang pakai ember dan mesin penyedot,” tuturnya.
Hasna menerangkan, pasar tempatnya berdagang memang selalu menjadi sasaran banjir ketika memasuki musim hujan. Hal itu disebabkan, Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) tidak mampu menampung debit air.
“Saluran air tidak bisa menampung. Itu lebarnya hanya 20 sentimeter, tinggi 20 sentimeter. Jadi biar disedot, tapi kalau masih hujan tetap banjir. Belum lagi atap sudah pada bocor,” katanya.
Ia mengaku, Komunitas Pedagang Pasar Basah Mandonga sudah berulang kali mengusulkan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, melalui ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kendari.
Namun sampai saat ini aspirasi pedagang belum disahuti, bahkan ia menilai Pemkot Kendari tutup mata. Padahal, sewa los selalu dibayarkan tetap waktu. Namun saat pedagang meminta perbaikan, Pemkot Kendari seolah-olah tidak tahu masalah yang dihadapi pedagang Pasar Basah Mandonga.
“Ndak pernah, Disperindag, dia janji kita ndak pernah datang meninjau sampai sekarang,” tukasnya. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: Wulan