Direktur Rajiun Center Dinilai Lagi ‘Puber’ Politik
MUNA, DETIKSULTRA.COM – Somasi yang dilayangkan Pemkab Muna ke LM Rajiun Tumada terus berpolemik. Bahkan, kubu Rajiun terus mengeluarkan statemen yang terkesan menentang keputusan Pemkab Muna dalam somasi yang akan menertibkan baliho yang menggunakan tagline Mai Te Wuna. Oleh Direktur Rajiun Center, La Ode Sariba, dalam pernyataannya, meminta Pemkab Muna untuk melakukan taubat nasuha.
Sontak pernyataan itu direspon oleh Muhamad Rahim, tokoh pemuda wilayah Muna Timur. Katanya, seringnya La Ode Sariba menanggapi pernyataan dari pihak Pemkab Muna bukti ketidakpahamannya dalam organisasi pemerintahan. Ia menilai, La Ode Sariba menggunakan moment itu karena sedang ‘puber’ politik.
“Dia (Sariba) bicara asal bunyi. Sebagai anggota DPRD terpilih, kiranya lebih banyak belajar lagi,” kata Rahim.
[artikel number=3 tag=”pemkab,muna”]
Rahim menyayangkan pernyataan Sariba yang meminta Pemkab Muna untuk taubat nasuha. Menurutnya, itu salah alamat. Karena langkah Pemkab melayangkan somasi punya dasar dan alasan yang jelas. Adalah karena adanya penggunaan tagline Mai Te Wuna dalam baliho Rajiun. Harusnya, kubu Rajiun sadar dan tahu bahwa tagline itu adalah icon pariwisata Muna yang mengandung tata krama, adat budaya dan nilai kesantunan.
“Tagline itu bukannya untuk dijadikan bahan olok-olokan. Saya kira ini merupakan taktik bagian dari arogansi untuk melawan petahana di Pilkada 2020 nanti,” ungkapnya.
Selama ini, Rahim selalu membaca komentar-komentar yang dibuat Sariba di sosial media. Menurutnya, komentar yang dibuatnya sama sekali tidak berkualitas dan terkesan memaksakan apa yang dilakukan benar. Padahal sebenarnya itu tidak.
“Kenapa saya bilang tidak berkualitas, karena tidak nyambung. Istilahnya lain yang gatal lain digaruk dan saya pahami itu, karena dia lagi ‘puber’ politik,” sindirnya.
Reporter: Naryo
Editor: Rani