Jalan Poros Kolut Rusak Parah
LASUSUA, DETIKSULTRA.COM – Kondisi jalan Kabupaten yang menghubungkan antara Kecamatan Butu Putih, Kecamatan Porehu dan Kecamatan Tolala di Kolaka Utara (Kolut) rusak parah. Jalan yang digunakan mengangkut hasil pertanian, barang kebutuhan pokok, dan kebutuhan warga lainnya sulit dilalui karna berlumpur dan menanjak.
Warga Desa Bansala Kecamatan Porehu, Basman berharap agar pemerintah secepatnya melakukan perbaikan terhadap jalan ini, karena jalur ini menjadi penopang aktivitas warga.
sekaligus calon ,
“Saya prihatin dan tentunya semua warga berharap adanya perhatian serius dari Pemda Kolut mengingat jalan ini merupakan satu-satunya akses yang bisa dilalui kendaraan roda empat yang menghubungkan Kecamatan Porehu dengan Kecamatan lainnya,” kata calon anggota DPRD Kolut terpilih untuk priode 2019-2024 ini kepada media Detiksultra, Minggu (16/6/2019).
[artikel number=3 tag=”jalan,kolut”]
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Kolut Buhari Jumas yang juga warga Kecamatam Porehu, mengungkapkan, tahun 2018 Pemda sudah menganggarkan Rp 4 milyar untuk biaya rabat pada ruas jalan di Desa Tanggaruru, Tinuna, Porehu, dan Bansala Kecamatan Porehu, namun tahun 2019 jalan tersebut kembali rusak parah.
“Jadi saat reses usulan ini selalu muncul dan masalah ini telah kami tindak lanjuti dalam rapat kepada dinas terkait. Bahkan secara langsung saya dan teman-teman DPRD dari Dapil tersebut telah menyampaikan langsung kepada pemda sebagai top eksekutiv,” ungkapnya.
Masyarakat Kecamatan Porehu lanjut Buhari dan kecamatan sekitarnya yakni Tolala dan Batu Putih menjadikan jalan ini sebagai akses yang super vital untuk mobilitas hasil pertanian, sosial, maupun mobilitas pasar sehingga secepatnya perlu pembenahan.
“Kami juga telah menyampaikan kepada Wakil Bupati Kolut dan dinas terkait saat berkunjung di Porehu kemarin agar biaya rabat jalan tersebut bisa di masukan dalam agenda pembahasan di APBD P tahun 2019 yang mungkin dibahas di awal bulan Juli 2019 atau memasukkan masalah tersebut menjadi bencana agar dana cadangan bencana segerah digunakan untuk menangani masalah kerusakan jalan dan longsor tersebut akibat curah hujan yang tinggi,” tambahnya.
“Jadi kmarin juga saya sampaikan langsung dinas terkait agar jalan tersebut dituntaskan jangan sepotong-sepotong. Panjang badan jalan yang perlu dirabat atau diaspal mulai dari Desa Tanggaruru, Tinuna, Porehu, dan Bangsala kira-kira 14 km,” pungkasnya.
Reporter: Muh. Risal
Editor: Sumarlin