KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat produksi padi di wilayah Sultra mengalami peningkatan sebesar 38 persen per Oktober 2024.
Berdasarkan catatan tersebut, luas panen padi diperkirakan sebesar 130,31 ribu hektare dengan produksi padi sekitar 552,97 ribu ton gabah kering glling (GKG).
Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengatakan peningkatan produksi ini sejalan dengan bertambahnya luas tanam di Sultra sebanyak 12.000 hektare melalui program dari Kementan.
Katanya, program ini sangat berdampak pada peningkatan produksi dibandingkan tahun lalu, terlebih ditambah dengan program pompanisasi.
“Rata-rata semua daerah di Sultra sudah melakukan panen karena tidak lama lagi akan masuk tanam berikutnya yang diperkirakan. Desember atau awal tahun depan,” terangnya.
Rusdin berharap para petani sudah bisa melakukan penanaman, begitu juga yang sudah mau panen agar segera langsung melakukan percepatan tanam di masa tanam berikutnya.
“Kami juga sudah mempersiapkan benih yang akan didistribusikan di kabupaten kota untuk mendorong percepatan masa tanam dan produksi padi di Sultra,” tutupnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Luas panen padi pada 2024 diperkirakan sekitar 130,31 ribu hektare.
Catatan tersebut mengalami peningkatan sebanyak 16,38 ribu hektare atau 14,38 persen dibandingkan luas panen padi di 2023 yang sebesar 113,93 ribu hektare.
Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada 2024 diperkirakan sebesar 317,56 ribu ton.
Produksi beras pada 2024 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 317,56 ribu ton, mengalami peningkatan sebanyak 42,25 ribu ton atau 15,35 persen dibandingkan produksi beras di 2023 yang sebesar 275,31 ribu ton. (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan