kesbangpol sultra
Metro Kendari

Peringati HUT ke-25, DWP Kota Kendari Gelar Sosialisasi Aksi Cegah Stunting

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dalam rangka memperingati hari ulang tahun yang ke-25, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Kendari menggelar sosialisasi aksi cegah stunting. Kegiatan ini berlangsung di ruang Samaturu Balai Kota Kendari, Kamis (17/10/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh 80 orang peserta dengan narasumber utama Dr. Mis Rina Sahdu selaku dokter spesialis anak.

Ketua Panitia Penyelenggara, Lina Moyo dalam sambutannya mengatakan, permasalahan gizi pada balita merupakan masalah kesehatan, kondisi gagal tumbuh terutama pada anak di bawah 5 tahun (balita). Seribu hari pertama kehidupan dari janin hingga 23 bulan perlu dilakukan pencegahan atau koreksi masalah stunting, dengan melakukan intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif, yaitu dengan melaksanakan program. Hal ini bertujuan untuk menanggulangi penyebab stunting pada balita dan intervensi melalui program, untuk menaggulangi berbagai penyebab tidak langsung terjadinya stunting. Oleh karena itu masalah stunting bersifat multifaktor yang dalam pencegahan dan pengendaliannya membutuhkan sistem pemantauan dan evakuasi. Berkaitan dengan hal tersebut Dharma Wanita Kota Kendari dalam rangkain peringatan hari ulang tahun Dharma Wanita Kota Kendari berkomitmen mengambil peran dalam percepatan penurunan stunting melalui gerakan cegah stunting tingkat Kota Kendari, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Kendari.

Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian stunting di Kota Kendari, meningkatkan komitmen pemandu kebijakan dalam gerakan pencegahan dan pengendalian stunting di Kota Kendari.

Sekretaris Daerah Kota Kendari, Ridwansyah Taridala mengungkapkan, penanganan lingkungan merupakan tanggung jawab kita bersama, terutama bagi orang tua agar tidak merokok di dekat anak. Karena anak-anak yang terpapar asap rokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stunting.

Sementara itu, Mis Rina Sahdu mengatakan, jauh lebih membutuhkan dana besar jika yang kita atasi adalah stuntingnya. Tetapi yang paling penting adalah pencegahannya, dan yang berperan penting dalam pencegahan itu bukan petugas medis melainkan ibu-ibu yang berperan penting dalam tumbuh kembang anak.

“Stunting itu adalah suatu keadaan dimana tinggi badan anak terlihat lebih pendek dibanding anak seusianya, yang disebabkan karena kekurangan gizi kronik. Dimana kekurangan gizi kroniknya itu disebabkan oleh asupan yang tidak sesuai atau kebutuhan gizi yang meningkat karena penyakit tertentu. Stunting itu memang pendek tapi pendeknya disebabkan karena gangguan gizi jangka panjang. Jadi, tidak semua anak pendek itu stunting tetapi anak stunting pasti pendek. Karena masyarakat sering mengaitkan stunting dengan kemiskinan atau keteledoran orang tua untuk tidak memberi makan yang bergizi,” paparnya. (**)

 

Reporter: Lilis Agustina
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button