Metro Kendari

Wujudkan Ketahanan Pangan, Kadin Kendari dan Korem 143/HO Bangun Peternakan Ayam Petelur

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Mewujudkan ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di Sulawesi Tenggara (Sultra), khususnya di Kota Kendari, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kendari bersama Korem 143/Haluoleo bangun peternakan ayam petelur yang ditandai dengan peletakan batu pertama, di lokasi Korem Nanga-Nanga, tepatnya di depan Lapas Perempuan dan Anak, Kamis (28/03/2024) sore.

Komandan Korem 143/Haluoleo, Brigjen TNI Ayub Akbar mengatakan, peletakan batu pertama ini menjadi awal tahapan pembangunan peternakan atau kandang ayam petelur. Ini merupakan salah satu proses dari beberapa tahapan yang akan dilalui ke depan.

“Alhamdulillah kita dari Korem, Kadin Kendari dan Pemkot Kendari mempunyai tujuan yang sama yakni ingin membantu pemerintah dan masyarakat menekan inflasi dengan menyediakan pangan murah,” jelasnya.

Dia menambahkan, berangkat dari keinginan yang sama itulah timbul sebuah wacana untuk membangun peternakan ayam petelur, selanjutnya sampai ke tahap sekarang.

“Dilakukannya peletakan batu pertama merupakan bentuk keseriusan kita bahwa rencana yang kita inginkan harus diwujudkan apapun hambatannya,” katanya.

Ayub menerangkan, pihaknya ingin kawasan tersebut menjadi kawasan terpadu. Kawasan terpadu yang dimaksud ialah mulai dari hasil dan buangannya dapat dimanfaatkan. Sehingga dapat mengurangi kebutuhan dari luar baik pakan dan bibitnya jadi dimanfaatkan semaksimal mungkin, termasuk kotorannya.

“Semoga apa yang direncanakan terlaksana sesuai yang kita inginkan, intinya harus konsisten,” tuturnya.

Ia berharap kawasan ini bisa menjadi contoh dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Sultra terkhusus Kendari, serta membantu pemerintah menekan inflasi.

Sementara Ketua Umum Kadin Kendari, Fadli Tanawali mengungkapkan, pihaknya berterima kasih kepada semua pihak termasuk kepada Pemkot Kendari dan Korem 143/Haluoleo sehingga kegiatan hari ini bisa terlaksana.

“Sebagai informasi, lahan yang digunakan untuk peternakan ayam petelur merupakan murni lahan dari Korem 143/Haluoleo,” katanya.

Ia mengungkapkan memilih ayam petelur karena melihat kebutuhan Kota Kendari untuk telur ialah 3 ribu ton per tahun jika dikonversi ke butiran sebanyak 50 juta butir untuk Kendari saja. Sementara yang bisa diproduksi peternakan lokal hanya 10 juta butir per tahun. Artinya masih kurang 40 juta butir per tahun.

“Jika peternakan ini jadi, Insyaallah populasi yang akan kita hasilkan ialah 50 ribu populasi dan tentu hal tersebut bisa menekan inflasi dan menekan impor domestik,” imbuhnya.

Dengan hadirnya peternakan ayam petelur di Nanga-Nanga diharap mampu memangkas biaya distribusi dan mobilisasi. Lahan ini pun disiapkan untuk penanaman pakan ternak karena biaya produksi sangat besar di pakan ternak, sekitar 70 persen.

“Jika bisa kita produksi sendiri maka di angka Rp50 ribu pun bisa kita jual, yang jelas bisnis dan programnya dapat. Selanjutnya dengan adanya program ini, kita juga bisa menekan angka stunting, karena penderita stunting salah satu kebutuhannya ialah telur,” jelas Fadli.

Tidak itu saja, jika program ini jadi dan berjalan sukses maka bisa menjadi pilot projek pertama di Indonesia yang dilakukan oleh Kadin, berharap ini menjadi role model bagi Kadin se-Indonesia.

Acara ini juga dihadiri Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra, Adik Afrinaldi dan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Kendari, Jahuddin

Mewakili Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, Jahuddin menyampaikan, pihaknya mengapresiasi atas kerja nyata dan kepedulian dua institusi yakni Kadin Kendari dan Korem 143/Haluoleo atas dimulainya pembangunan peternakan ayam petelur, berharap bisa memberi kontribusi positif bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Kota Kendari ke depan. (bds)

 

Reporter: Septiana Syam
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button