Metro Kendari

Kebijakan Asimilasi VS Kamtibmas Ditengah Pandemi Corona

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM –
Fenomena pasca asimilasi terjadi kerawanan di tengah masyarakat, dimana dari beberapa daerah di bangsa ini maraknya kejahatan pencurian, dan begal kondisi dalam pandemi Covid 19.

Pengamat Hukum dan Tata Negara Sultra, 3, memandang bahwa dari prespektif fenomena yang ada, masyarakat menjadi panik timbulnya bencana wabah corona juga muncul kejahatan.

“Sehingga kondisi masyarakat akan hadapi dua hal, yakni kerawanan sosial dan kerawanan keamanan atau stabilitas,” ungkap Bariun, via seluler (21/4/2020).

Selain itu, juga akan muncul dampak dari PSBB, muncul roda perkonomian akan lumpuh, khususnya pada sektor usaha UKM industri.

Bariun tambahkan, penanganan Covid-19, dibutuhkan kesadaran kolektif untuk memutus matarantai virus corona. Masalah ini merupakan urusan kemanusiaan tidak lagi dijadikan panggung politik pemerintah dan semua pihak harus gotong royong menghadapi bencana wabah yang mendunia ini.

Fenomena itu menurut mantan Wakil Presiden RI, Yusuf kalla dalam statementnya akan mencul kerawanan keamanan jika kondisi ini pemerintah tidak cerdas dalam mengambil kebijakan terutama alokasi kesehatan, jaringan pengamanan sosial, dan program pemulihan ekonomi nasional dan daerah.

Apalagi eskalasi penyebaran virus corona sudah menembus semua wilayah di Indonesia dari kebijakan pemerintah telah banyak dilakukan juga dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Diantara pemerintah pusat dan daerah masih terjadi perbedaan. Hal ini juga pertanda belum adanya kesamaan pandang terhadap ini, sementara harapan sebagai salah satu cara untuk memotong mata rantai penyebaran Covid 19.

Dari fenomena ini pemerintah pusat harus mengevaluasi semua kebijakan, baik penanganan Covid-19 kebijakan asimilasi juga sektor ekonomi dalam mengantisipasi kerawanan.

Reporter: Dahlan
Editor: Haikal

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button