BAUBAU, DETIKSULTRA.COM – Pejabat Kota Baubau kembali mendengungkan wacana kelahiran Provinsi Kepulauan Buton, yang disampaikan saat mendampingi kunjungan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Dr. (HC) IGK. Manila, SIP di Kota Baubau, Minggu (17/03/2019).
Melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau, Idrus Taufiq Saidi menyebutkan, Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, memaparkan potensi pembangunan Kota Baubau yang saat ini dalam kesiapan menuju provinsi Kepulauan Buton di tahun 2019.
Secara administratif Kota Baubau telah siap menjadi sebuah ibu kota provinsi, hanya saja ada beberapa sektor pendukung yang perlu dibenahi dan ditingkatkan lagi, baik sektor ekonomi maupun pembangunan, dimana kedua sektor tersebut sangat penting untuk diperhatikan.
[artikel number=3 tag=”kepton,” ]
“Sektor pembangunan yakni acuannya pengembangan transportasi udara, dimana merupakan faktor pendukung di bidang ekonomi dan pendapatan daerah,” ungkap Idrus Taufiq mengutip perkataan Wawali Baubau.
Dalam kegiatan yang bertema “Kota Baubau Tahun 2019 Pemantapan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan potensi ekonomi, kualitas layanan dasar dan konektifitas wilayah” Wantimpres IGK Manila menyampaikan pendapatnya bila daerah ini sangat layak menjadi provinsi.
“Kedepan daerah ini menjadi bisa jadi provinsi, yang dibutuhkan adalah perjuangan kita semua. Saya hanya bisa berdoa, semoga di usia ke-77 tahun ini saya masih sempat melihat Kota Baubau dan Buton umumnya menjadi sebuah provinsi, karena bahannya sudah ada yakni masyarakat Pancasila,” katanya.
Hal lain berkaitan dengan potensi daerah, IGK Manila mengakui jika Kepulauan Buton memiliki hasil bumi dan laut yang sangat melimpah, termasuk memiliki sejarah kebudayaan yang sangat luar biasa.
“Saya sudah bicara dengan wakil wali kota tentang sejarah Baubau dan Kesultanan Buton, ini bisa dibukukan agar generasi mendatang bisa mengetahui sejarah daerahnya.” ungkapnya.
Pada diskusi bersama warga Palabusa, IGK. Manila juga menyarankan petani rumput laut, petani mutiara dan petani lobster agar membuat sebuah kelompok koperasi untuk penjualan hasil panen.
Reporter: Ningsih
Editor: Dahlan
