Metro Kendari

Pemprov Sultra Anggarkan 3 Persen dari APBD 2023 untuk Turunkan Angka Stunting

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menganggarkan 3 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 dalam rangka percepatan penurunan angka prevalensi stunting di wilayah Sultra.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana yang digelar di salah satu hotel di Kendari, pada Selasa (14/2/2023).

“Hal ini sebagai dukungan pemerintah dalam percepatan penurunan stunting di wilayah kita, tentunya anggaran, jadi 3-5 persen dari APBD sedangkan untuk dana desa dialokasikan sebesar 2 persen untuk program stunting,” ucap Lukman Abunawas.

Selain itu, Lukman menjelaskan terkait angka prevalensi stunting di wilayah Sultra berdasarkan hasil survei SSGI, di mana angka stunting pada 2021 sebesar 30,2 persen sedangkan 2022 sebesar 27,7 persen. Artinya adanya penurunan sebesar 2,5 persen.

Baca Juga : Wagub Paparkan 8 Aksi Cegah Stunting di Rakerda BKKBN Sultra 2023

“Oleh karena itu perlunya Pemprov Sultra bersama pihak terkait lainnya dalam mendorong percepatan stunting ini bahkan ditargetkan pada tiga bulan ke depan ini angka stunting Sultra dapat turun menjadi 27 persen,” imbuhnya.

Kendati adanya penurunan angka stunting sebesar 2,5 persen, namun wilayah Sultra masih masuk dalam 10 provinsi dengan prevalensi tertinggi secara nasional.

Oleh karena itu, berbagai langkah dan upaya kolaborasi serta sinergi antarsemua pihak dalam percepatan penurunan stunting di wilayah Sultra ini.

Lukman juga menjelaskan terkait angka stunting untuk kabupaten/kota di Sultra dan berdasarkan data yang ada, angka stunting tertinggi yaitu Buton Tengah sebesar 41,6 persen, Kabupaten Bombana sebesar 35,3 persen, dan Kabupaten Buton Selatan sebesar 32,6 persen.

Baca Juga : BKKBN Sultra Gelar Rakerda 2023, Bahas Atasi Masalah Stunting

Sedangkan terdapat tiga kabupaten/kota dengan angka stunting terendah antara lain Kolaka sebesar 22,6 persen, Konawe Utara sebesar 21,6 persen, dan Kota Kendari sebesar 19,5 persen.

Sebagai informasi, berikut angka prevalensi balita stunted (tinggi badan menurut umur) berdasarkan kabupaten/kota di Sultra dari hasil survei SSGI, mulai daerah tertinggi hingga terendah antara lain :

  • Buton Tengah sebesar 41,6 persen
  • Bombana sebesar 36,3 persen
  • Buton Selatan sebesar 32,6 persen
  • Buton sebesar 32,6 persen
  • Konawe Kepulauan sebesar 32,3 persen
  • Muna Barat sebesar 31,7 persen
  • Muna sebesar 31,3 persen
  • Buton Utara sebesar 31,2 persen
  • Wakatobi sebesar 29,9 persen
  • Konawe sebesar 28,3 persen
  • Konawe Selatan sebesar 28,0 persen
  • Baubau sebesar 26,0 persen
  • Kolaka Utara sebesar 24,8 persen
  • Kolaka Timur sebesar 23,7 persen
  • Kolaka sebesar 22,6 persen
  • Konawe Utara sebesar 21,6 persen
  • Kendari sebesar 19,5 persen (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button