HeadlineKesehatan

Dewas Rumah Sakit Sayangkan Tiga Mahasiswa Lolos Karantina Virus Corona

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dewan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr La Ode M Bariun, menyayangkan informasi pemulangan mahasiswa kedokteran asal Kabupaten Konawe Utara (Konut) dari China, tak melalui prosedur karantina dan pemeriksaan virus corona dari rumah sakit.

Harusnya, dalam prosedur setiap warga negara yang pulang dari China, harus menjalani observasi dan deteksi aman virus sebelum dipulangkan ke daerahnya.

Perlakuan observasi dan karantina ini juga wajib berlaku bagi WNA asal China, yang masuk bekerja ke Indonesia.

Langkah observasi virus menurut Bariun, sangat penting dilakukan menyusul merebaknya wabah virus corona di China yang sumbernya diidentifikasi dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Virus tersebut sangat berbahaya dan telah merenggut nyawa ratusan korban. Atas alasan itu, maka perlu diwaspadai sejak dini agar tak menular ke Indonesia.

“Mesti waspada jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak dinginkan. Ironis ada mahasiswa datang dari China tapi tidak lalui proses karantina. Saya anggap ini kelemahan pemerintah,” ujarnya, di Kendari, Rabu (6/2/2020)

BACA JUGA :

Direktur Pasca Sarjana Unsultra ini menambahkan, dalam situasi ini semua pihak harus lebih sigap menangkal potensi penyebaran virus nCov ini, apalagi rumah sakit dan dinas kesehatan yang harus lebih sigap mengawasi keluar masuknya TKA China di daerah.

“Harus diselidiki dan dikarantina walaupun tidak terjangkit virus corona, bersangkutan itu dari sana kenapa dibiarkan dan ini suatu kelemahan pengawasan,” katanya.

Bariun berharap pemerintah daerah harus bersinergi dengan pengelola rumah sakit, dinas kesehatan dan kantor kesehatan pelabuhan untuk meningkatkan kewaspadaan, termasuk perlu ada koordinasi dengan Dinas Perhubungan daerah untuk pengawasan kapal-kapal asing di dermaga jetty daerah pertambangan.

“Saya melihatnya virus corona ini darurat bagi kita lebih kejam dari virus AIDS, virus ini tidak ada jangka waktu begitu terkena virus tidak sadar bahkan dapat meninggal,” katanya.

“Konawe dan Konawe Utara berbasis tenaga kerja, warga cina pihak rumah sakit harus sigap dengan perlengkapan alat deteksi,” tukasnya.

Reporter: Dahlan
Editor: Qs

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button