KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Masa kepemimpinan Rusman Emba (RE) akan segera berakhir tahun 2020. Sejumlah nama mulai mencuat dan menjadi perbincangan publik yakni Bupati Muna Barat saat ini Rajiun Tumada (RT) dan mantan Bupati Muna dr. Baharuddin akan ikut bertarung dalam pilkada mendatang.
Bukan hanya itu, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Drs. Syarifuddin, MM. Ikut serta sebagai penantang baru dalam pilkada Muna. Syarifuddin menyatakan siap melawan Rajiun Tumada (RT) dan Rusman Emba (RE) serta tokoh lainnya yang akan memperebutkan kursi Bupati Muna.
“Saya siap. Kalau sebelumnya masih ragu-ragu, saat ini sudah siap 100 persen. Sudah bulat,” ujar Syarifuddin.
Menurutnya, Muna membutuhkan pemimpin yang memiliki visi besar dan jaringan luas baik di pemerintah pusat maupun pihak luar atau swasta. Sebab daerah kelahirannya ini tidak dapat dibangun hanya dengan mengandalkan APBD saja.
“Perlu koneksi luas di pemerintah pusat dan komunikasi yang terbuka dengan banyak pengusaha atau investor,” katanya.
“Bagaimana mau buka lapangan pekerjaan kalau tidak ada yang mau dikerjakan. Malah saya dengar orang baru tanya-tanya potensi daerah, sudah dimintai dia dapat apa,” sambung Syarifuddin.
Pria yang sebelumnya pernah ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Penjabat Gubernur Jawa Tengah pada 2018 ini, optimis mampu membawa perubahan yang lebih baik bagi daerah. Sebab dia rela meninggalkan jabatan penting di Kemendagri untuk bertarung sebagai Bupati Muna.
“Pemerintah pusat saja mempercayakan saya memimpin Jawa Tengah yang penduduknya banyak seperti itu, dengan persoalan yang cukup ngeri. Masa kita tidak mau membangun daerah sendiri yang penduduknya tidak sebanyak di Jawa Tengah. Apalagi kita mengurusi 548 kabupaten kota saat ini,” ujarnya.
Laki-laki kelahiran Muna itu begitu yakin, sebab koneksi yang dimilikinya di jajaran pemerintah pusat lintas kementerian serta para investor nasional maupun internasional, dapat membantunya membangun Muna yang lebih maju.
Mengenai partai pengusung, Syarifuddin mengaku sudah membangun komunikasi politik yang intens dengan pengurus pusat maupun daerah. Setidaknya sudah ada dua sampai tiga partai yang memberi sinyal positif.
“Tidak usah dulu saya sebutkan, dua partai pun sudah cukup. Yang membuktikan nanti kan rekomendasi, bukan kepengurusan,” tandasnya.
Selain tokoh-tokoh kuat tersebut, beberapa tokoh penting ikut mencuat meski tak sepanas nama-nama di atas, seperti La Pili, La Ode Ida dan Supomo.
Reporter: Musdar
Editor: Rani