KENDARI- DETIKSULTRA.COM-
Anggota Think tank Prabowo-Sandiaga (PAS) yang mengolah isu dan kebijakan, sudah merancang program pembangunan negara yang mengarah ke peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat secara nasional.
Program pembangunan ekonomi yang digagas thin tank Prabowo-Sandi cukup sederhana dengan Planing Makronya lebih pada upaya menangani kesusahan yang kini dirasakan masyarakat dengan mengupayakan kestabilan harga bahan pokok agar terjangkau dan membuka lapangan kerja sebanyak – banyaknya.
Kondisi yang kini dirasakan masyarakat bukan lebih menikmati prestasi infrastruktur yang dibangun pemerintah saat ini, tetapi lebih urgen pada urusan perut untuk makan yang diperparah kondisi negara yang diguncang pelemahan rupiah sehingga berdampak tidak stabilnya harga bahan pokok di pasaran.
Anggota think tank Prabowo-Sandi asal Sulawesi tenggara, Prof. La Ode Masihu Kamaluddin menilai masyarakat sudah jenuh dengan persoalan yang dihadapi bangsa saat ini, masyarakat membutuhkan perubahan dengan kebijakan yang pro rakyat dengan segala potensi yang ada tanpa melibatkan pihak asing.
“Sekarang ini gencar trend perubahan dan kegelisahan perubahan itu ada di hati rakyat dan kaum muda, menuju kesejahteraan rakyat lebih adil dan makmur. Kita tidak ngeyel dan tidak muluk – muluk membangunan ekonomi, konsepnya menciptakan lapangan kerja menstabilkan harga dan terjangkau masyarakat.” Ujar Prof. Masihu Kamaluddin Jumat malam(28/9/2018).
Fakta ekonomi yang sulit dirasakan masyarakat saat ini, kata prof. Masihu menunjukkan pemimpin bangsa saat ini gagal mensejahterahkan rakyat.
Menyinggung soal Tim 7 Jokowi Center yang bekerja memetakan dan menyelesaikan persoalan bangsa di daerah termasuk di Sultra ditanggapi rektor Universitas Lakidende, hanya taktik meraup suara jelang pemilu.
“Itu jangka pendek dan itu hanya taktik untuk dulang suara dipemilu.” Tegas Prof. Laode Masihu Kamaluddin.
Direktorat program dan kebijakan adalah satu dari delapan direktorat dalam draft struktur tim pemenangan Prabowo-Sandiaga yang
secara nasional bekerja pada skenario isu yang ditangkap dari dampak keresahan masyarakat di era kepemimpinan Jokowi-JK.
Selain memanajemen isu, direktorat tersebut juga mengkoordinir tim debat kandidat.
Reporter: Dahlan
Editor: Fizzi
