Pendidikan

Rektor IAIN Kendari Ungkap Pentingnya Spiritual Imun Menghadapi Era Digital

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dalam menghadapi tantangan zaman yang mengarah pada dunia digital, perguruan tinggi Islam perlu menerapkan spiritual imun dalam kurikulum pendidikannya. Spiritual imun diyakini berisi nilai positif spiritual yang mampu mendukung generasi Islam untuk memenangkan persaingan di era disrupsi ini.

Hal tersebut diungkapkan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Faizah Binti Awad, saat tampil sebagai salah satu pembicara di On Stage Discussion pada kegiatan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-19 di Hotel Mercure Batavia Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Menurut Faizah, aspek penting spiritual imun antara lain adalah memberikan motivasi kepada mahasiswa agar menanamkan sikap tekun dalam mengasah kemampuan dan kreatifitas serta inovasi sebagai modal utama menghadapi era digital.

[artikel number=3 tag=”pendidikan,iain”]

Hal lainnya juga, tambah dia, adalah menjalin komunikasi intens antara dosen dan mahasiswa agar mampu menyelesaikan persoalan yang dialami secara bersama-sama sehingga menghindari benturan horizontal yang berdampak buruk pada kestabilan sosial.

Selain itu, Guru Besar Bimbingan Konseling ini melanjutkan, perguruan tinggi juga perlu menerapkan aktifitas bimbingan konseling dalam rangka membantu mahasiswa menemukan sisi positif dirinya agar mampu mengembangkan potensi mencapai prestasi yang diinginkan.

“Tiga hal ini apabila diimplementasikan akan mampu membentuk generasi islam yang cerdas, kuat secara mental dan spiritual dan memiliki ketahanan diri dalam menghadapi era disrupsi yang menuntut manusia mampu menangkap dan menciptakan peluangnya sendiri di tengah gempuran teknologi digital yang mengedepankan sistem otomasi mesin dibandingkan manusia,” jelasnya.

Untuk diketahui, kegiatan AICIS yang ke-19 ini berlanjut hingga 4 Oktober mendatang dan dibagi dalam beberapa sesi diskusi di antaranya special panel yang menghadirkan keynote speaker antara lain Peter Mandeville (George Mason University, Virginia USA), Garry R. Bunt (University of Wales), dan Abdul Majid Hakemollahi (ICAS London).

Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button