Metro Kendari

Kian Langka, Dishut Sultra Imbau Tidak Ada Penebangan Kayu Hitam

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sultra menetapkan kayu hitam dari pohon eboni merupakan pohon endemik karena jumlahnya yang kian langka. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sultra, Sahid menjelaskan, kayu hitam (Diospyros Celebica Bakh) merupakan kayu endemik Sulawesi.

Kata dia, kayu jenis ini kemungkinan hanya banyak ditemukan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Karena di daerah lain termasuk di Sultra sudah jarang ditemui.

“Untuk di Sultra ada yang kelas II yaitu gito-gito yang adanya di dua tempat yakni Suaka Margasatwa Tanjung Peropa dan di Suaka Margasatwa Buton Utara. Serat dari kayunya juga bagus,” katanya, Rabu (21/6/2023).

Karena kualitasnya yang baik, kayu ini termasuk dalam komoditas yang sangat mahal di pasaran. Selain itu, kayu ini memiliki banyak kegunaan.

Kayu hitam ini banyak digunakan sebagai mebel, patung, ukiran, hiasan rumah, venir mewah, souvenir, meja, tempat tidur dan beberapa manfaatkan lainnya. Namun kendati kualitasnya yang baik, akibat eksploitasi tanpa mempertimbangkan kelestarian produksi maka potensi keberadaan kayu hitam di hutan alam mulai berkurang.

“Untuk itu karena kayu ini masuk dalam jenis endemik dan jumlahnya terbatas maka harapannya tidak ada lagi yang melakukan penebangan kayu hitam ini,” katanya.

Sahid mengatakan, Dishut Sultra juga telah melakukan upaya pengawasan terhadap kayu tersebut, dengan menyita kayu yang ditebang ilegal oleh oknum tidak bertanggungjawab. Oknum tersebut mengambil dalam bentuk balok kemudian ditenggelamkan di laut bagian Moramo, namun tetap bisa ditemukan oleh petugas.

“Pelaku ini tidak ditemukan, sehingga ini adalah barang temuan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, kayu hitam ini merupakan jenis kayu yang hanya bisa tumbuh di wilayah Pulau Sulawesi dan kebanyakan berada di Provinsi Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Poso, Donggala, dan Parigi.

Kayu ini memiliki kualitas yang baik, selain mempunyai warna yang sangat gelap, pohon dari kayu ini dapat menjulang setinggi 40 meter. Mempunyai ciri khas batang yang lurus, pohon satu ini memiliki diameter hampir 1 meter pada batang bagian bawah. Pohon ini tumbuh di hutan primer dataran rendah pada tanah liat, pasir, atau tanah berbatu yang mempunyai drainase baik, pada ketinggian kurang dari 400 mdpl. (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button