Mereposisi kembali visi pendidikan di Baubau adalah untuk menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama dan terdepan dalam pembangunan kota. Visi ini didasarkan pada prinsip bahwa “Menghancurkan pendidikan berarti menghancurkan sebuah negara”. Visi pendidikan di Baubau ketika pertama menjadi ibukota propinsi Sultra dengan cakupan tujuan untuk memberikan akses pendidikan yang merata dan berkualitas kepada semua warga kota, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya mereka diawal tahun 1960an.
Visi pendidikan di Baubau juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru dan fasilitas pendidikan, serta mengembangkan kurikulum yang relevan dan inovatif. Pendidikan di Baubau diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam dunia kerja yang terus berkembang.
Selain itu, visi pendidikan di Baubau juga mencakup upaya untuk mempromosikan inklusi dan kesetaraan dalam pendidikan, dengan memperhatikan kebutuhan dan potensi setiap individu. Pendidikan di Baubau diarahkan untuk membentuk masyarakat yang berbudaya dan berwawasan luas, dengan menghargai keberagaman dan membangun pemahaman antarbudaya.
Dengan mereposisi kembali visi pendidikan di Baubau, diharapkan pendidikan dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan kota, serta memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup dan kemajuan Baubau sebagai sebuah kota.
Sebagai bentuk gagasan dan narasi tentu mendapat pertanyaan adalah “Bagaimana solusinya” maka untuk merealisasikan visi pendidikan yang diperioritaskan dan terdepan di Baubau, beberapa solusi yang dapat diimplementasikan adalah sebagai berikut:
Dengan mengimplementasikan solusi-solusi ini, diharapkan visi pendidikan yang diperioritaskan dan terdepan di Baubau dapat terwujud, sehingga pendidikan dapat menjadi motor penggerak dalam pembangunan kota dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Baubau.
Oleh LAK Sabangka