Kolaka TimurPolitik

Dikepung Tiga Partai Pengusung, PDIP Yakin Antarkan Diana Masie Jadi Wabup Koltim

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Empat partai pengusung sudah menjatuhkan rekomendasinya ke dua calon Wakil Bupati (Wabup) Kolaka Timur (Koltim) berbeda.

Diketahui, Partai Amanat Nasional (PAN), Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Demokrat melalui DPP partai masing-masing telah merekomendasikan ke Abd Aziz, mantan polisi yang memilih pensiun dini.

Sementara satu partai pengusung tersisa, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan rekomendasinya kepada Hj. Diana Masie.

Ketua DPC PDIP Koltim, Aris Mego, saat dihubungi Detiksultra.com beberapa waktu lalu mengatakan, pihaknya sangat optimis mengantarkan figurnya terpilih jadi Wabup Koltim sisa periode 2020-2026.

Optimisme PDIP itu ditengah persepsi bahwa Abdul Aziz berada di atas angin karena mendapat dukungan mayoritas dari partai pengusung yang memiliki basis suara di DPRD Koltim.

“Dari awal kami mendukung hingga rekomendasi turun, kami sangat optimis mampu mengantarkan beliau jadi Wabup Koltim,” ungkap dia.

Makanya, dia bilang saat ini pihaknya masih melakukan konsolidasi dan konsultasi di internal dan di internal partai pengusung.

Selain itu, juga mereka konsolidasi di luar partai pengusung yang memiliki kursi legislatif di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Koltim. Termasuk kepada pemilik suara (anggota DPRD Koltim).

“Jadi wajar saja kalau kami konsolidasi sampai ke pemilik suara. Namanya juga mau dipilih ya harus seperti itu. Apalagi Hj Diana ini, tidak akan ada lagi yang menanyakan siapa dia orang sudah tahu,” ujarnya.

Untuk diketahui, partai pengusung masing-masing memiliki kursi di DPRD Koltim sebagai pemilik suara saat pemilihan wakil bupati (Pilwabup), di antaranya, PDIP 3 kursi, Gerindra 2 kursi, PAN 4 kursi, dan Demokrat 2 kursi.

Sementara di luar partai pengusung, Golkar 2 kursi, PKS 3 kursi, PBB 1 kursi, dan NasDem 8 kursi. Nantinya dari 25 secara keseluruhan kursi dewan di Koltim, akan diperebutkan antara Hj Diana Masie dan Abd. Aziz.

Sebagai informasi tambahan, kursi Bupati dan Wakil Bupati Koltim sisa periode 2020-2026 kini mengalami kekosongan, pasca bupati definitif Samsul Bahri Majid meninggal dunia.

Posisinya sempat diisi tandemnya Wakil Bupati Koltim, Andi Merya Nur. Namun belum berselang lama, politisi Gerindra itu tersandung kasus korupsi dana hibah BPBN dan terbukti bersalah.

Kepala pemerintahan Koltim diisi sementara Pj bupati, sembari menunggu hasil Pilwabup. Yang nantinya, ketika sudah ada maka dengan sendirinya Wabup Koltim akan mengisi jabatan Plt Bupati.

Selanjutnya, Plt Bupati ini ditetapkan sebagai Bupati Koltim definitif dan dilakukan kembali Pilwabup. (bds*)

 

Reporter: Sunarto
Editor: J. Saki

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button