HukumMetro Kendari

Pemilik Lahan Tolak Perusahaan Pabrik Gula di Muna Barat

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Rencana pembangunan pabrik gula oleh PT Sele Raya Agri di beberapa kecamatan di Kabupaten Muna Barat (Mubar) menuai banyak penolakan dari petani penggarap. Petani penggarap menolak tanah mereka dipakai oleh perusahaan untuk ditanami tebu.
Laode Muhamad Tando Wuna, salah satu warga yang tanahnya kena lokasi rencana pembangunan perusahaan tebu, mengecam keras adanya dugaan pemaksaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Muna Barat yang meminta warga menjual lahannya kepada perusahaan.
“Kami menolak keras rencana pembangunan perusahaan gula di beberapa kecamatan di Kabupaten Muna Barat yang mau menggunakan lahan warga sebagai tempat berdirinya perusahaan,” ungkap Laode Muhamad Tando Wuna kepada Detiksultra saat ditemui di kediamannya, Rabu (11/7/2018).
Tando Wuna menilai, tidak ada kesepakatan yang dibangun antara Pemda Muna Barat dengan masyarakat pemilik lahan. Karena banyak masyarakat yang tidak tau kalau lahannya akan terkena rencana pembangunan perusahaan.
“Tidak adanya sosialisasi di masyarakat dan ini ada indikasi penyerobotan lahan yang akan dilakukan oleh Pemda Mubar,” papar mantan Presiden Mahasiswa UHO ini.
Lebih lanjut kata dia, masyarakat tidak akan tinggal diam jika ke depannya ada pemaksaan dari Pemda Muna Barat kepada masyarakat untuk menjual lahannya. Sebab lahan masyarakat itu adalah sumber pencaharian selama bertahun-tahun dari nenek moyang mereka.
“Yang jelasnya, masyarakat tidak akan diam. Biar nyawa akan kami pertaruhkan karena di dalam lahan sudah ditanami pohon jati selama bertahun-tahun. Kedua, lahan tersebut merupakan sumber mata pencaharian mereka. Dan paling penting, kami tidak ingin menjadi budak di tanah kami sendiri karena lahan itu merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang,” pungkasnya.
Rencananya, pembangunan perusahaan itu akan didirikan di Kecamatan Sawerigadi, Kecamatan Wadaga dan Kecamatan Tiworo Selatan, yang tersebar di berbagai desa dengan menggunakan lahan seluas 4.000 ha.
Reporter: Ahmad Sadikin
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button