Metro Kendari

DPRD Sultra Minta Stakeholder Percepat Penyelesaian Keluhan Sopir Truk di Konawe

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Komisi III DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) gelar rapat dengar pendapat (RDP) menyoal keluhan sopir truk di Kabupaten Konawe atas pembatasan tonase muatan.

RDP yang dipimpin Ketua Komisi III DPRD Sultra, Suwandi Andi, dihadiri oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Sultra, Dishub Konawe, Balai Penyelenggara Jalan Nasional (BPJN) Kendari, dan persatuan sopir truk Konawe.

Sementara, Dishub Kota Kendari dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Kendari yang turut diundang tidak hadir dalam agenda RDP tersebut.

Suwandi Andi mengatakan, beberapa pekan lalu persatuan sopir truk Konawe mendatangani DPRD Sultra dalam rangka menyampaikan keluhan mereka mengenai adanya pembatasan tonase muatan ore nikel di salah satu perusahaan.

Dengan pembatasan muatan hanya delapan ton, para sopir truk merasa dirugikan. Pasalnya, jarak tempuh pemuatan dan pembongkaran ore nikel cukup jauh, dari Konawe menuju Kendari.

Kondisi itu pun cukup dipahami Suwandi Andi. Katanya, mereka yang bekerja dan menafkahi keluarganya, bergantung pada seberapa banyak muatan yang mereka dapatkan.

“Mereka terpaksa memilih untuk jalan, daripada rugi. Ini yang mesti kita pikirkan, mereka butuh makan, butuh bayar cicilan, dan sebagainya. Pengakuan mereka sudah dua minggu tidak jalan, karena menunggu keputusan dari pengambil kebijakan terkait permintaan penambahan tonase muatan,” kata dia.

Hanya saja, dalam RDP yang baru saja dilaksanakan, tidak semua stakeholder hadir. Padahal ia mengharapkan semua pemangku kebijakan datang untuk mencari jalan keluarnya.

Sebab menurut dia, hal ini berkaitan dengan kepentingan masyarakat, yang mesti cepat diberikan kejelasan dan kepastian. Supaya para sopir truk ini dapat kembali beraktifitas guna memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Olehnya itu, dia berharap pekan depan seluruh stakeholder hadir di agenda rapat kerja (Raker), agar persoalan keluhan sopir truk tersebut cepat terselesaikan.

“Kita juga mesti melihat berbagai sisi apalagi sekarang sedang inflasi, selain itu kita lihat juga ada kendaraan yang muat melebihi sepuluh ton tapi tidak ditindaki. Nah ini yang harus kita dudukan bersama dan memutuskan bagaimana baiknya,” tukasnya. ( bds)

 

Reporter: Sunarto
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button