Categories: Metro Kendari

Soal Penumpang Diterlantarkan, Begini Klarifikasi PT Pelayaran Dharma Indah

Share
Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – PT Pelayaran Dharma Indah, perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyeberangan laut rute Kendari-Raha dan Bau-bau, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengklarifikasi terkait kabar dugaan penelantaran penumpang seorang ibu bersama anaknya yang menggunakan Kapal Cepat Ekspress Bahari 5E tujuan Raha, Kabupaten Muna.

Kepala Operasional PT Pelayaran Dharma Indah Cabang Kendari, Sardif, membenarkan adanya penumpang kapal cepat Ekspress Bahari 5E tujuan Raha seorang ibu bersama anaknya tidur dilantai kapal.

Kata Sardif, pihak kapal telah menyiapkan tempat duduk untuk setiap penumpang kapal cepat Ekspress Bahari 5E. Hanya saja setiap penumpang kerap mencari kenyamanan saat berada di dalam kapal. Apalagi saat ombak mulai kencang.

“Penumpang juga yang sering mabuk laut, selalu keluar cari angin. Penumpang selalu mencari kenyamanan mereka saat berada didalam kapal,” kata Sardif saat ditemui di kantornya Sabtu, (14/8/2021)

Sardif menuturkan, PT Pelayaran Dharma Indah selalu berusaha memberikan kenyamanan terhadap para penumpangnya. Bahkan kata dia, pihak Anak Buah Kapal (ABK), juga kerap meminta penumpang untuk kembali ke kursinya jika ditemukan ada penumpang yang duduk di lantai.

“Mungkin pada saat itu ABK kapal tidak melihat, yang saya temui bukan hanya sekali dua kali terjadi begitu. Kami selalu memberikan perhatian kepada penumpang, dan kami sudah berapa kali menegur penumpang, ketika ada yang duduk dilantai,” kata Sardif.

Sementara itu kepala PT Dharma Indah cabang Kendari Wis, yang dikonfirmasi mengatakan, jika pihak perusahaan tidak pernah berniat untuk menelantarkan penumpang. Kata Wis, pihak perusahaan telah melakukan penjualan serta pengawasan tiket.

Terkait adanya pemberitaan seorang ibu bersama anaknya di terlantarkan oleh pihak kapal, Wis berkelok tidak mengetahui hal tersebut. Ia bahkan belum bisa memastikan apakah ibu tersebut memiliki tiket atau tidak. Sebab data penumpang kata dia, diserahkan kepada pihak Syahbandar.

“Penumpang yang hendak naik kapal harusnya memiliki tiket penumpang. Kalau mau tanya pengawasan tiket, kami sudah lakukan, hanya lebih jelasnya tanya sabandar dan pihak kepolisian pelabuhan,” terang Wis saat ditemui Detiksultra.com, Minggu (15/8/2021).

 

Reporter: Betyrudin
Editor: Via

Komentar