KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari membuka perekrutan 100 masjid percontohan, yang diketahui pendaftarannya berakhir, Senin (15/7/2019).
Ketua Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Kendari, Adryan Nur Alam meminta ditahap selanjutnya panitia seleksi (Pansel) pemilihan 100 iman untuk masjid di Kota Kendari harus mendapat pendampingan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) ataupun Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Bahkan, lanjut Adryan jika perlu libatkan organisasi masyarakat (Ormas) terbesar di Indonesia yakni Muhammadiya dan Nadatul Ulama (NU).
“Ditahap kedua adalah tahap pemilihan, di fase inilah MUI dan BNPT harus di libatkan untuk mendampingi, kalau perlu libatkan ormas terbesar di indonesia yakni NU dan Muhammadiyah,” ucapnya saat kepada pewarta Detiksultra.com, Selasa (16/7/2019).
[artikel number=3 tag=”nu,pmii”]
Menurutnya, proses pendampingan tersebut dimaksudkan agar nantinya imam masjid yang di rekrut tidak di susupi oleh orang-orang yang memiliki pemikiran anti pancasila. Sebab, nantinya imam yang di pilih bukan hanya menjadi imam untuk memimpin sholat namun mendampingi kegiatan sosial bagi masyarakat, dan akan berdampak kepada masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itu, penting adanya pendampingan dari MUI ataupun BNPT serta melibatkan Muhammadiyah dan NU dalam perekrutan ini.
“Karena imam yang dipilih adalah imam yang akan terlibat aktif pula dalam kegiatan sosial masyarakat sesuai dengan maksud dan tujuan program ini. Sehingga mereka yang terpilih adalah mereka yang dapat menjadi panutan dan menanamkan pula kecintaan tanah air, serta persatuan dan kesatuan dalam lingkungan tempatnya di tugaskan,” tegasnya.
Adriyan Nur Alam pun menambahkan dalam rangka menyuseskan dan mendukung program pemerintah, di tahap perekturutan 100 iman, pihaknya akan turut berpartisipasi dengan mengirimkan kadernya dalan proses seleksi nanti.
“Kami sendiri akan mengirim kader PMII Kota Kendari di tahap seleksi,” tutupnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Dahlan
