Pembukaan Musda XI Gerakan Pramuka, Sekda Sultra Tekankan Pentingnya Pendidikan Kepramukaan
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun Lio secara resmi membuka Musyawarah Daerah (Musda) XI Gerakan Pramuka Sultra, bertempat di Kwartir Daerah (Kwarda) Sultra, Sabtu (20/7/2024)
Musda tersebut diikuti perutusan Kwarda Sultra dan perutusan 16 kwartir cabang kecuali Kwarcab Konkep sebab masa kepengurusannya telah selesai 2 tahun lalu dan belum melaksanakan musyawarah cabang. Total peserta sebanyak 136 orang.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Sultra Asrun Lio mengatakan, gerakan pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang bertugas mendidik generasi muda untuk menjadi generasi terampil dan berkarakter.
Pendidikan ini penting mengingat tantangan era globalisasi saat ini maka gerakan pramuka menjadi salah satu harapan pemerintah untuk menyelamatkan generasi muda dari ancaman negatif.
“Olehnya itu dengan adanya UU Nomor 12 Tahun 2020 sebagai landasan hukum gerakan Pramuka maka pemerintah pusat dan daerah memiliki kewajiban moril dan materil untuk mendukung segala aktivitas pendidikan kepramukaan,” katanya.
Lanjutnya, namun menjadi tantangan adalah tidak semua kepala daerah selaku ketua mabida memiliki pemahaman kepekaan atau kepedulian tentang pentingnya pendidikan Pramuka.
Pendidikan tersebut sangat penting dalam membentuk keterampilan dan karakter anak atau untuk mempersiapkan generasi emas ke depannya.
Ke depannya melalui dukungan pemerintah, sumber daya pembina dan pelatihan harus memenuhi standar kurikulum pendidikan kepramukaan termasuk dalam sumber daya pengelola kwartir pengurus gerakan Pramuka di semua tingkatan.
“Sehingga sumber daya ini harus memiliki profesionalisme yang tinggi karena ditangan pembina, pelatih, dan pengelola dapat tercetak insan-insan Pramuka yang unggul,” ucapnya.
Ia juga tak lupa mengucapkan apresiasinya kepada Ketua Kwarda Sultra masa bhakti 2013-2018 dan 2019-2024 beserta seluruh jajaran pengurus karena telah mendedikasikan dan mengabdikan kepada gerakan Pramuka selama 10 tahun.
“Olehnya itu, melalui musda ini dapat memberikan rumusan terbaik untuk rencana kerja gerakan Pramuka Sulawesi Tenggara ke depan,” terang Asrun.
Ia juga berharap ke depannya gerakan Pramuka dapat lebih baik dan berkontribusi bagi pembangunan daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan berpegang teguh pada satya dan dharma pramuka.
“Harapannya dengan dukungan pemerintah dan para kuartil cabang, pramuka dapat lebih produktif menyajikan program kegiatan yang sesuai dengan tuntunan dan kebutuhan pendidikan karakter,” tutupnya.
Ditempat yang sama, Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sulawesi Tenggara (Sultra), Irawan Laliasa diwakili Ketua Harian Jainuddin Ladansa mengatakan melalui musda ini ke depan pihaknya dapat bisa lebih dipercaya masyarakat melalui gerakan pramuka.
“Karena banyak yang menganggap Pramuka ini hanya kerjanya tepuk tangan dan menyanyi, tetapi lewat itu adalah salah satu cara untuk mengaktifkan otak kanan. Karena jika tidak aktif maka manusia tidak kreatif,” ujarnya.
Menurutnya ada tiga hal yang menjadi faktor penting dalam gerakan Pramuka ini yakni penanaman nilai kepramukaan, nilai kebangsaan dan meningkatkan keterampilan hidup.
Ia menyakini melalui kader-kader gerakan Pramuka bisa menjadi generasi yang tangguh karena telah dibina dan dididik dengan berbagai pembinaan, pelatihan serta pendidikan, hal ini untuk menghindari generasi yang terperdaya oleh keberadaan gadget.
“Untuk mewujudkan itu maka perlu menjalankan pengkaderan terhadap generasi muda, ancaman kita sudah di depan mata, generasi kita harus kuat kalau tidak kuat kita akan menjadi generasi penganggur di tengah ladang padi yang besar,” pungkasnya. (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan