Ekobis

Gagal Panen, Kacang Panjang Tembus Rp 15 Ribu Per Ikat

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Konawe, berdampak terhadap hasil pertanian. Banyak petani di wilayah itu bernasib malang, lantaran hasil pertanian mereka mengalami gagal panen. Khususnya petani sayuran jenis kacang panjang.

Konawe dikenal sebagai daerah pemasok sayuran kacang panjang di Kota Kendari. Gagalnya panen petani menyebabkan pasokannya terhenti, akibatnya harga melambung tinggi.

Untungnya, penyaluran sayuran jenis kacang panjang masih mengalir dari wilayah Konda, Konawe Selatan, tapi jumlahnya sedikit.

[artikel number=3 tag=”sayuran,ekonomi”]

Penjualan kacang panjang saat ini fantastis menembus harga Rp 15 ribu per ikat besar. Padahal biasanya hanya dikisaran Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu.

Kenaikan harga ini cukup dirasakan pedagang sayur eceran. Untuk mengakali tetap untung, pedagang terpaksa menaikkan harga jual atau terpaksa memperkecil porsi ikatan dengan harga tetap.

Pedagang sayur keliling, Iman mengatakan, terpaksa menambah porsi modalnya untuk mengamankan stok penjualan kacang panjang kelilingnya.

“Kenaikan harga kacang panjang itu lumayan tinggi. Dulu sebelum banjir harganya Rp 10 ribu, sudah dapat satu ikat besar. Tapi sekarang per ikatnya sudah Rp 15 ribu,” katanya kepada detiksultra, Rabu (19/6/2019).

Iman belum bisa memprediksi stabilnya kembali harga sayuran khususnya kacang panjang ini, sebab daerah pemasoknya masih terkena banjir.

“Daerah pemasoknya yang ada di daerah Unaaha itu memang kebanyakan ikut tenggelam, makanya pasokannya sedikit. Saat pembongkaran di Pasar Baruga, kami berebutan sayur, karena jumlahnya yang terbatas,” lanjutnya.

Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Dahlan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button