Categories: Metro Kendari

Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Buton Tengah 2024

Share
Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara melaksanakan kegiatan orientasi program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting bidang ketahanan keluarga dan Pencegahan Stunting yang diikuti oleh kader BKB. Kader tersebut yakni keluarga yang memiliki baduta yang berjumlah 60 orang, PIK remaja berjumlah 40 orang yang terdiri dari siswa yang tergabung dalam kegiatan PIK remaja serta PKB/PLKB sejumlah 20 orang.

Adapun kegiatan yang dilakukan di Kabupaten Buton Tengah terdiri dari tiga kegiatan yang dilaksanakan pada tempat yang berbeda. Lokasinya yakni orientasi KKA di kelompok BKB, edukasi gizi dan anemia serta praktik baik PPKS di balai Penyuluhan yang dilaksanakan selama 1 hari.

Ketua Tim Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting Perwakilan BKKBN Sultra Agus Salim, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kepala Dinas OPD KB Kabupaten Buton Tengah.

“Terimakasih kepada Kepala Dinas OPD KB Kabupaten Buton Tengah yang sangat antusias terkait pelaksanaan kegiatan ini, hal ini menandakan komitmen yang sangat besar dalam melaksanakan kegiatan ini,” ujar Agus.

Lanjutnya, ungkapan terimakasih juga di sampaikan Agus kepada para guru pendamping bagi PIK yang berkesempatan hadir pada kegiatan ini dalam mendampingi PIK Remaja yang juga hadir dalam kegiatan edukasi gizi dan anemia pada kegiatan BKR. Kegiatan orientasi program di Buton Tengah merupakan langkah awal untuk dapat memantau perkembangan anak sejak dari usia dini.

“Dimana dengan menggunakan KKA, kita bisa mengetahui perkembangan balita sejak awal apakah terindikasi Stunting atau tidak dengan memantau perkembangannya melalui KKA,” ujarnya.

Lebih lanjut Ketua Tim KKPS Perwakilan BKKBN Sultra menyampaikan edukasi gizi bagi remaja menjadi pondasi utama bagi remaja dalam memahami pemahaman terkait gizi dan kesehatan dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.

“Remaja tersebut yang nantinya mereka akan menjadi penerus bangsa ini, terlebih pemahaman tentang pencegahan stunting,” ungkapnya.

Selanjutnya Agus Salim menyampaikan bahwa kegiatan praktek baik PPKS di balai penyuluhan menjadi wadah dan pusat kegiatan Poktan yang harus dimaksimalkan.

Usia dini merupakan periode emas (golden age) sekaligus masa kritis yang keberhasilannya sangat menentukan kualitas anak pada masa dewasanya, kebutuhan tumbuh kembang anak yang mencakup stimulasi gizi dan kesehatan.

Kartu Kembang Anak(KKA) berisikan petunjuk-petunjuk sederhana bagi orangtua atau pengasuh dalam menuntun anak untuk memaksimalkan potensi perkembangan anak dengan memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usianya.

Lebih lanjut Agus menyampaikan KKA dapat digunakan untuk memantau perkembangan anak secara bertahap setiap bulan mulai dari 0 sampai 72 bulan (6 tahun).

Pendampingan pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menjadi hal yang paling utama untuk mengetahui kondisi perkembangan anak apakah bisa terindikasi stunting atau tidak dengan menggunakan KKA ini.

“KKA juga bisa menjadi alat deteksi dini adanya penyimpangan atau gangguan perkembangan anak yang meliputi tujuh aspek perkembangan yakni motorik kasar, motorik halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, kecerdasan, tingkah laku sosial dan menolong diri sendiri,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Buton Tengah, Abidin, menyampaikan apresiasi kepada perwakilan BKKBN Sultra terkait orientasi program tersebut yang turut menyasar Buton Tengah.

“Kegiatan orientasi tingkat Kabupaten Buton Tengah ini tujuan utamanya adalah untuk menurunkan angka prevalensi stunting terlebih di masa 1000 HPK terutama di Kabupaten Buton Tengah,” ujar Abidin.

Tahun 2024, pekerjaan rumah bagi Kabupaten Buton Tengah masih berat, karena meskipun hasil SKI 2023 untuk Buteng mengalami penurunan.

Hasil tersebut turun dari 41,6 persen tahun 2022 menjadi 36,8 persen tahun 2023 yang mana capaian menjadi terbaik ketiga tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara untuk tahun 2023, sedangkan untuk target nasional pihaknya harus mengejar di angka 14 persen.

“Untuk itu kita tetap harus berbenah dalam penanganan stunting ini, oleh karena itu kehadiran PIK Remaja ini merupakan salah satu sasaran yang prioritas yang mereka selanjutnya tongkat estafet keluarga kita serahkan,” tutupnya. (kjs)

Komentar