Categories: Metro Kendari

Menyoal Kasus Doni Amansa, La Ode Ida: Ini Contoh Buruk dan Merugikan Hak Anak

Share
Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI), La Ode Ida angkat bicara soal polemik seleksi Calon Paskibraka Nasional tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) 2023.

La Ode Ida mengatakan, kasus pergantian calon Paskibraka Nasional yang mestinya Doni Amansa, siswa asal SMAN 1 Kabupaten Konawe, mewakili Sultra di dalam rangka HUT RI ke-78, tidak dibuat berlarut-larut.

Sehingga Gubernur Sultra, Ali Mazi selaku pihak yang bertanggung jawab dalam kasus pergantian Doni Amansa harus segera menyelesaikan secara bijak.

“Saya berharap kepada sahabat saya, Bapak Ali Mazi, Gubernur Sultra untuk segera, secara bijak menyelesaikan terkait ananda Doni Amansa,” ujar dia dalam video berdurasi 4 menit 17 detik yang diterima awak media ini, Senin (24/7/2023).

Menurut dia, panitia seleksi (Pansel) Paskibraka Nasional tingkat Provinsi Sultra sudah mengumumkan Doni Amansa sebagai rangking pertama yang berhak mewakili Sultra di Jakarta.

Pengumuman yang berlangsung pada 17 Mei 2022 itu, lanjut dia bukan hanya seluruh peserta yang menyaksikan dan mendengar pengumuman, namun ada dari pihak pansel, pejabat, dan pendamping yang hadir saat itu.

Kenyataannya, meski pengumuman menunjukkan Doni Amansa yang dipilih mewakili Sultra, tetapi hasil seleksi tersebut dianulir dan digantikan peserta lainnya.

Bagi dia, kejadian Doni Amansa digantikan peserta lain, pemerintah dan para pejabat telah mengukir sejarah buruk proses seleksi di Sultra. Pasalnya kasus ini baru pertama kali terjadi di Sultra.

Harusnya marwah pelaksanaan seleksi Paskibraka dijaga dengan baik, bukannya meninggalkan jejak buruk dan kesan negatif bagi generasi muda.

Pemerintah, pejabat dan pihak-pihak lain juga mestinya memberikan contoh teladan yang baik kepada generasi penerus bangsa.

“Sebagai seorang dosen, dalam ajaran pendidikan guru, pejabat, orang tua harus memberikan contoh teladan kepada anak-anak. Tapi ini contoh kurang bagus dan tentu merugikan hak anak (Doni Amansa),” jelasnya.

Hak Doni Amansa, tambah mantan Komisioner Ombudsman Republik Indonesia (ORI) ini meminta pihak yang berwenang dalam kasus ini segera kembalikan hak Doni Amansa yang sudah terpilih mewakili Sultra.

“Malu kan kita kalau hanya seleksi Paskibraka sudah bermasalah ditahu lagi secara nasional kan tidak bagus. Makanya sekali lagi masalah ini harus diselesaikan dan pulihkan hak Doni Amansa,” tukasnya. (bds)

Reporter: Sunarto
Editor: Biyan

Komentar