Loka Minaula Kendari Beri Bantuan Alat Sekolah dan Uang Tunai Anak Disabilitas Fisik di Konsel
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Loka Minaula Kendari sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial (Kememsos) mengunjungi anak penyandang disabilitas fisik (Lumpuh), Senin (24/1/2022).
Dia adalah Muhamad Fahrul Aqira Yusuf biasa disapa Fahrul, umur 11 tahun tinggal di Dese Lerepako, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Loka Minaula Kendari, Syamsuddin menjelaskan Fahrul adalah anak kedua dari dua orang bersaudara. Ibunya meninggal karena Cobid-19, dan saat ini dia diasuh oleh neneknya dan ayahnya yang bekerja sebagai buruh.
Lahir pada tahun 2010 silam dengan kondisi normal. Setelah beberapa bulan Fahrul mengalami sakit demam tinggi yang membuat kondisi kesehatannya memburuk sehingga berpengaruh dengan kondisi fisiknya (Tubuh tidak berkembang Normal sesuai isianya).
Sejak saat itu, Fahrul menjadi anak yang segala sesuatunya di rawat secara khusus. Memasuki usai berjalan, Fahrul yang kondisinya tidak bisa berjalan, sehingga orang tuannya membelikan kursi roda untuk membantu fahrul beraktifitas dan bersosialisasi diluar.
Katanya, keinginan Fahrul bersekolah sangat kuat, namun dari keluarga tidak menyekolahkannya karena takut Fahrul tidak mampu beradaptasi.
Secara kognitif, Fahrul dapat merespon stimulus walaupun agak lamban. Tetapi Syamsuddin menyarankan agar diikutkan dalam proses belajar di Sekolah Dasar (SD).
“Kebetulan dekat rumahnya (Fahrul) ada SD,” ujar dia kepada Detiksultra.com, Selasa (1/2/2022).
Karena keinginan pihaknya untuk menyekolahkan Fahrul meski dalam kondisi tidak normal, Loka Minaula Kendari memberikan bantuan seragam sekolah, alat tulis.
Selain itu, untuk membantu aksesibilitas Loka minaula Kendari juga memberikan satu buah kursi roda khusus untuk anak disabilitas.
Nantinya, kursi roda tersebut akan didesain sedemikian rupa agar juga bisa berfungsi sebagai meja belajar dan juga bisa menyimpan alat-alat yang setiap waktu dibutuhkan oleh Fahrul.
“Misalnya kotak makanan tas tempat untuk menyimpan buku dan alat tulis lainnya. Sehingga bisa dilakukan sendiri oleh Fahrul,” kata Syamsuddin.
Tak sampai disitu, pihaknya memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp300.000 per bulan. Uang tersebut diperuntukan untuk penambah nutrisi.
Hal lainnya lanjut Syamsuddin yakni pelayanan assessment fisioterapi guna memastikan bagian tubuh dari Fahrul yang dapat dioptimalkan supaya diketahui minat dan bakat Haroldnya.
“Nantinya yang akan dikembangkan agar Fahrul betul-betul nanti bisa menjadi produktif dan bisa berkembang kemampuannya baik kognitif kreativitas maupun kemampuan vokasionalnya, karena hal ini yang akan membantu dia untuk Mandiri kelak ketika dia dewasa,” jelas dia.
Terpenting tambah dia, aksesibilitas yakni jalan yang menghubungkan Fahrul dengan sekolahnya. Pasalnya halaman rumah Fahrul ini masih berbatu dan melewati sungai.
“Jika ada akses jalan yang lebih mulus kemungkinan Fahrul bisa diberikan kursi roda elektrik. Sehingga dia bisa berjalan sendiri menggunakan tombol,” tandasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Via