LD Bariun-Hijriani, Peringkat 1 Nasional Regional Timur Giat Penilaian Kompetitif MK
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Nama Direktur Pascasarjana Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Dr LD Bariun SH MH, kian melambung di kancah nasional.
Pasalnya, LD Bariun bersama Hijriani SH MH, terpilih peringkat 1 nasional Regional Indonesia Timur, dalam kegiatan penilaian kompetitif kerjasama Mahkamah Konstitusi (MK) dengan Fakultas Perguruan Tinggi se-Indonesia tahun 2021.
LD Bariun-Hijriani berpartner mengusung judul penelitian “Masa depan otonomi daerah terhadap kebijakan undang-undang cipta kerja”.
Ketua ADHI Sultra tersebut sangat bersyukur judul penelitian yang telah dipresentasikan ke MK sebagai judul terbaik skala nasional.
Universitas swasta, Unsultra, lolos terbaik pada judul proposal penelitian dari 111 universitas terkemuka se-Indonesia.
“Ini suatu kesyukuran bagi kami, yang terpilih judul terbaik dalam penilaian kompetitif kerjasama MK di regional timur, kita bisa kalahkan Universitas Brawijaya Jawa Timur, termasuk Universitas Tadulako, Palu, Sulteng,” ungkapnya bangga.
Wilayah Regional Indonesia Timur, kata LD Bariun, meliputi Sulawesi, Jawa Timur, Maluku, Papua, Nusa Tenggara, dan Bali.
Lanjut Bariun, alasan utama mengangkat tema soal otonomi daerah dan UU cipta kerja karena dianggap cukup seksi dan menarik dibahas lebih dalam pada skala penelitian.
Katanya, bicara tentang kebijakan UU cipta kerja, akan berhadapan dengan UU otonomi, yang perlu diketahui apakah dari sisi aturan membawa kemaslahatan ekonomi atau dampak lainnya.
“Kita akan teliti untuk mengetahui hasil, paling tidak, ada rekomendasi dari kita terkait UU cipta kerja,” katanya.
“Umpamanya, aturan Nomor 12 tidak mengenal UU harmonisasi 74, yang ada cuma satu UU dimana arahnya berarti harus diamandemen, selanjutnya, dikaji seperti apa dampaknya terhadap pendapatan daerah yang implementasinya aturannya ditarik ke pusat,” sambungnya.
LD Bariun menambahkan, implementasi penelitian soal judul seksi yang nomor 1 tersebut, bagaimana bisa mencari solusi terbaik untuk pemerintah, utamanya sektor pertambangan, pertanian, dan kelautan yang selama ini jadi primadona andalan pengelolaan di daerah.
“Ini kita bicara skala nasional, kita mau ketahui seperti pengelolaan sektor andalan daerah bila sudah ditarik ke pusat nantinya,” ungkapnya lagi.
Jawaban penelitian soal judul terbaik tersebut, akan diselesaikan LD Bariun-Hijriani maksimal 3 bulan, pasca kabar lolos terbaik judul proposal pada Senin 7 Juni 2021.
“Ada juga studi komperatifnya ke daerah lain, karena kita bicara nasional bagaimana di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan lainnya,” bebernya.
MK melaksanakan kegiatan tersebut dalam rangka pelaksanaan fungsi dan tugas MK untuk memutus
perkara-perkara konstitusi, hal yang penting untuk terus ditingkatkan yakni
berkaitan dengan dukungan substantif.
Dengan adanya dukungan substantif
berupa data dan informasi up to date serta berbasis pada hasil
penelitian atau kajian ilmiah, maka diharapkan dapat membantu MK untuk
menghasilkan putusan-putusan yang berkualitas yang tidak
hanya dikuatkan oleh fakta hukum, namun juga diperkaya dengan teori atau
konsep ilmiah untuk menemukan ide-ide baru, perspektif baru, dan proposisi.
Reporter: Sesra
Editor: Via