Categories: Metro Kendari

Lagi, Loka Lansia Minaula Kendari Gelar Koordinasi Layanan Atensi-LU di Maluku

Share
Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Loka Lansia Minaula Kendari sebagai Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI), kembali menggelar kegiatan koordinasi ihwal Layanan Asistensi Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (Atensi-LU) di Provinsi Maluku, Jumat (19/2/2021) kemarin.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Maluku. Dalam kegiatan ini, Loka Lansia Minaula Kendari menghadirkan tim untuk datang langsung menjelaskan terkait Atensi-LU.

Tak lupa, dalam kegiatan itu, turut dihadiri Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Maluku, Jahja S Baljanan dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS-LU) Pusat Santunan Keluarga (Pusaka) Tahun 2020.

Kepala Loka Lansia Minaula Kendari, Syamsuddin dalam keterangan persnya mengatakan, program Atensi-LU merupakan layanan rehabilitasi sosial Lansia yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas, dan atau residensial secara dinamis.

Kemudian pendekatan integrative dan komplementary melalui kegiatan dukungan pemenuhan hidup layak, perawatan sosial, dukungan keluarga, terapi fisik, psikososial, dan mental spiritual, pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan, bantuan dan asisten sosial, serta dukungan aksesibilitas.

“Sebelumnya Direktorat Rehabilitasi Sosial Lansia telah bersinergi dengan Loka Lansia Minaula Kendari untuk melaksanakan sosialisasi terkait dengan layanan Atensi-LU secara virtual, namun demikian karena heterogennya kondisi lapangan, ditambah dengan beberapa kendala seperti jaringan sinyal, sehingga sangat perlu dilaksanakan kegiatan koordinasi secara tatap muka langsung,” ujar dia, Sabtu (20/2/2021).

Untuk mitra kerja Loka Lansia Minaula Kendari di Maluku, tambah Syamsuddin sebelumnya ada lima LKS-LU Pusaka yakni PALM, Joseph, Penabur, Nurul Ikhlas, dan Melati Waai.

“Tahun 2021, terdapat tambahan mitra dengan hadirnya dua LKS-LU Pusaka yang terdiri dari Rumah Lansia dan Yasma. Jadi  semuanya mitra kami di Maluku sudah ada tujuh LKS-LU Pusaka,” terang dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Dinsos, Jahja S Baljanan menerangkan  bahwa untuk lima LKS-LU Pusaka berpusat di Kota Ambon, satu LKS-LU Pusaka di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dan satu LKS-LU di Kabupaten Buru.

Katanya, masih ada beberapa kabupaten/kota yang belum memiliki LKS-LU Pusaka. Kedepannya ia harapkan pemerintah melalui dukungan masyarakat, untuk bersama-sama mendorong masyarakat dan menginisiasi berdirinya LKS-LU/Pusaka yang bisa menjangkau Lansia di kabupaten/kota yang belum memilik LKS-LU Pusaka.

“Provinsi Maluku sendiri merupakan salah satu dari lima Provinsi di Indonesia yang diprioritaskan dalam pelayanan Lansia. Jangan sampai prioritas itu hanya ada di kabupaten/kota yang memiliki LKS-LU Pusaka, yang nantinya tidak terjadi pemerataan,” urainya.

Ditempat yang sama, Derni selaku Ketua LKS-LU Pusaka “Yasma”, mengungkapkan adanya kendala dalam pelaksanaan layanan Atensi-LU, disebabkan oleh aksesibilitas.

Dimana, kata dia, Kabupaten Buru sendiri untuk disetiap kecamatannya itu dipisahkan oleh pulau-pulau. Bahkan ada beberapa pulau yang memiliki budaya dan bahasa sendiri.

“Sehingga akses dan komunikasi lah yang menjadi kendala utama. Olehnya itu, saya berharap baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota bisa menjadi perhatian tersendiri,” tandasnya.

Sebatas pemberitahuan, berbeda dengan layanan pada tahun-tahun sebelumnya, Atensi-LU ini merupakan program yang luas dan fleksibel. Namun di dalamnya membutuhkan pemahaman yang mendalam, dimana harus melakukan asesmen secara komprehensif dalam menentukan kebutuhan Lansia.

Bisa dikatakan asesmen ini merupakan komponen penting dalam Layanan Atensi-LU serta layanan ini dilaksanakan dengan metode manajemen kasus yang nantinya akan disupervisi oleh pekerja sosial.

Tambahan informasi, Loka Lansia Minaula Kendari adalah UPT Direktorat Rehabilitasi Sosial Lansia Kemensos RI, yang menjangkau delapan provinsi yakni sebagai berikut:

1. Provinsi Sulawesi Tenggara
2. Provinsi Sulawesi Tengah
3. Provinsi Sulawesi Utara
4. Provinsi Gorontalo
5. Provinsi Maluku
6. Provinsi Maluku Utara
7. Provinsi Papua
8. Provinsi Papua Barat.

Reporter: Sunarto
Editor: Via

Komentar