Ketua DPD Demokrat Sultra Sesalkan Penangkapan Mahasiswa Asal Butur yang Lakukan Demonstrasi soal Jalan Rusak
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Muh. Endang angkat bicara soal penangkapan mahasiswa asal Buton Utara (Butur) oleh Krimum Polda Sultra pada Senin 17 Januari 2022 sekira pukul 22.00 WITA.
Sebelumnya, mahasiswa Buton Utara itu melakukan aksi unjuk rasa di pertigaan Desa Ronta, Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Butur, pada 2 Januari 2022, menuntut Gubernur Sultra memperbaiki jalan rusak di Butur.
Muh. Endang sangat menyesalkan tindakan elaporan yang dilakukan gubernur dan penangkapan terhadap mahasiswa. Menurut Endang, tujuan pelaporan itu untuk membungkam aksi serta suara kritis rakyat terhadap pelaksanaan pembangunan.
“Ini bisa membungkam demokrasi, kontrol sosial, dan suara kritis dari rakyat terhadap penyelenggaraan pemerintahan,” ujar Endang dalam rilisnya pada Rabu (19/1/2022).
Ia meminta Ali Mazi meniru kesabaran para pemimpin seperti Jokowi dan SBY. Ia mencontohkan dulu ketika demo meminta SBY turun dengan membawa kerbau bertuliskan SBY, SBY tetap sabar dan tidak meminta kepolisian menangkap pelaku unjuk rasa tersebut.
“Jadi seharusnya Ali Mazi menjawabnya dengan kinerja, bertemu rakyat dan merespons aspirasi mereka, bukan dengan melaporkan mereka ke polisi,” sesalnya.
Ia juga mengingatkan masa jabatan Ali Mazi yang tinggal setahun lagi agar memanfaatkan waktu tersebut dengan efektif, menunaikan janji-janji kampanye yang telah disampaikan kepada rakyat Sultra saat Pilgub.
“Karena Kita semua menginginkan pemerintahan Ali Mazi-Lukman ini bisa berakhir dengan baik,” pungkasnya.
Seorang mahasiswa asal Buton Utara Baada Yun Marasa (24) ditangkap polisi atas laporan Gubernur Sultra Ali Mazi.
Ali Mazi melalui ajudannya Ulil Amri melaporkan mahasiswa asal Buton Utara tersebut karena merasa tersinggung atas aksi unjuk rasa memprotes jalan rusak di Buton Utara. (bds*)
Reporter : Erik Lerihardika
Editor: J. Saki
