Halau Demo Tambang, Aparat Pasang Badan di Kantor Gubernur
KENDARI, DETIKSULTRA.COM- Kontor Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Prov Sultra) dijaga ekstra ketat pihak keamanan untuk menghalau masa demonstrasi tambang Jilid II masuk.
Aparat sudah standby di depan gerbang pintu masuk kantor Gubernur Sultra dengan memakai seragam lengkap dengan baju pelindung.
Berdasarkan pantauan wartawan Detiksultra.com jam 12.00 WITA, Mereka standby merapatkan barisan untuk menjaga kemaanan, dan memasang barier atau pagar kawat depan pintu masuk.
[artikel number=3 tag=”demonstrasi,tambang,” ]
Sebelumnya demo yang terjadi (11/2/2019) berakhir ricuh yang menyebabkan terjadinya aksi lempar batu sehingga beberapa pihak keamanan terluka dan kerusakan sebuah mobil saat itu, untuk mencegah aksi anarkis terulang kembali, pihak keamanan menjaga ketat aksi demo tambang jilid II ini.
Hari ini (14/3/2019) Ribuan Massa Front Rakyat Sultra Bela Wawonii yang tergabung antara masyarakat dan mahasiswa yang berunjuk rasa di Gubernur Sultra, Menuntut Ali Mazi, Untuk mencabut IUP yang ada di Konkep secara permanen.
Demonstrasi ini menuntut 15 Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang ada di Wowonii, Konkep untuk segera dicabut secara permanen, yang sebelumnya telah dibekukan oleh Pemprov Sultra berdasarkan pernyataan saat konferensi pers beberapa waktu lalu.
Diketahui, 15 IUP di Konkep terbit pada Tahun 2008 sampai Tahun 2013. Di tahun itu, Lukman Abunawas masih menjabat sebagai Bupati Konawe, sebelum mekar menjadi Konkep. Saat ini Lukman menjabat sebagai Wakil Gubernur Sultra.
Selain itu, polisi juga sudah menyiagakan Kendaraan Taktis dan memasang kawat berduri untuk Meredam Kericuhan Demonstrasi Tambang konkep agar menjaga terjadinya bentrok.
Polisi melakukan penjagaan berlapis guna menjaga adanya bentrok antara kepolisian dan Massa Front Rakyat Sultra Bela Wawonii.
Selain itu juga massa aksi tidak menginginkan aksi ini di susupi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Karena aksi Jilid III yang di gaungkan saat ini merupakan aksi murni yang bebas dari tendensi politik manapun.
Reporter: Musdar/ Muhammad Israjab
Editor: Sumarlin