Categories: Metro Kendari

Gerbang Toronipa Senilai Rp33 Miliar Sempat Alami Kerusakan, Ini Penyebabnya

Share
Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Gerbang wisata Kendari-Toronipa yang menelan anggaran Rp33 miliar ini sempat mengalami kerusakan di bagian konstruksi luarnya.

Padahal gerbang yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah tersebut baru saja diresmikan tahun ini, namun kondisinya beberapa waktu lalu rusak.

Kerusakan tersebut membuat heboh media sosial lantaran dinding pilar memiliki banyak lubang di beberapa sisi.

Diketahui, gerbang wisata tersebut merupakan akses jalan masuk menuju Pantai Toronipa. Memiliki empat gerbang dengan delapan pilarnya.

Salah seorang warga Kandai, Juba (30) membenarkan adanya kerusakan berupa lubang-lubang bekas lemparan di pilar gerbang tersebut.

“Rusaknya tidak terlalu parah hanya bagian bawah saja, yang hanya bekas terkena lemparan saja, dari gerbang kedua sampai gerbang keempat,” katanya saat ditemui di sekitar gerbang, Jumat (13/9/2024).

Juba mengatakan kemungkinan penyebab gerbang tersebut rusak karena akibat ulah dari orang yang tidak bertanggung jawab yang melempar pilar tersebut menggunakan batu.

“Kemungkinannya dirusaknya itu malam, tapi saya juga tidak dengar kalau ada ribut-ribut di gerbang itu. Kejadian pastinya juga saya tidak tahu,” terangnya.

Menurutnya, bangunan tersebut harus dijaga bersama-sama agar tidak merusak apa yang telah dibangun oleh pemerintah.

Dirinya tidak mempersoalkan gerbang tersebut terbuat dari bahan fiber ataupun beton, malah jika terbuat dari beton lebih berbahaya karena bebannya, dan jika terjadi kerusakan akan membahayakan pengguna jalan.

Sementara itu, salah seorang penjual yang sering mangkal di sekitaran gerbang, Suandi mengakui adanya lubang-lubang, namun beberapa hari lalu telah diperbaiki.

Selain adanya kerusakan juga dirinya khawatir gerbang tersebut akan roboh, mengingat ada beberapa bagian yang bocor.

“Ini juga kalau hujan ada yang bocor, airnya sampai menetes ke bawah. Takutnya roboh saja,” pungkasnya. (bds)

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan

Komentar