Diusung Gerindra, Pengamat Politik Sebut Abd Aziz Punya Peluang Menangi Pilwabup Koltim
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra merekomendasikan Abd Aziz maju tarung di Pemilihan Wakil Bupati (Pilwabup) Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Abd Aziz mengalahkan dua calon lainnya yang diusul oleh Dewan Pengurus Cabang (DPC) Koltim dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gerindra Sultra.
Polisi penisun dini itu yang juga mantan ajudan Gubernur Sultra, Ali Mazi diketahui baru dia yang direkomendasikan Partai Gerindra dari empat partai pengusung pasangan Samsul Bahri Madjid dan Andi Merya Nur pada Pilkada 2020 lalu.
Menyikapi dinamika politik menjelang Pilwabup Koltim, pengamat politik asal Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Najib Husain menyatakan masing-masing partai pengusung berpeluang mengusul calon.
Namun terlepas dari itu, Najib Husain menilai Abd Aziz punya kans atau peluang memenangi perebutan kursi Wakil Bupati Koltim.
Menurut dia meski punya peluang besar, tapi hal tersebut bukan suatu pekerjaan yang mudah untuk mencapai puncak. Pastinya Partai Gerindra perlu melakukan komunikasi yang intens.
Pasalnya perlu energi tambahan untuk mendapatkan dukungan, baik untuk lolos dan mendapat restu dari partai pengusung maupun untuk mendapatkan suara mayoritas dari 25 eksekutor (Anggota DPRD Koltim).
“PAN, PDIP, Gerindra dan Demokrat (Partai pengusung) punya ruang untuk mengusul calon. Persoalan dia (Abd Aziz, red) bukan orang partai akan kembali pada pertimbangan partai pengusul,” ujar Najib Husain, Minggu (27/2/2022).
“Intinya kerja keras perlu dilakukan Partai Gerindra guna menkosolidasikan usungannya,” sambungnya.
Masih dengan peluang Abd Aziz, Dosen Fisip UHO Kendari ini bilang Gerindra memilih dia bukan hanya karena latar belakangnya dari anggota kepolisian.
Tetapi, Gerindra memilih Abd Aziz karena suara dasar yang ia miliki dengan dukungan dari Partai NasDem, meski dari Partai besutan Surya Paloh belum menyatakan sikapnya secara terang-terangan.
“Suara dasar Gerinda dan NasDem ada 10 di parlemen, akan menjadi modal awal. Tapi kalau lengah bisa kalah dari gabungan partai,” katanya.
Najin Husain juga menyarankan agar partai pengusung lainnya untuk mengusul calon, agar dapat segera mungkin ditetapkan dua calon dengan cara musyawarah antar lintas partai pengusung.
“Ini dilakukan agar tidak mengeluarkan energi dan waktu yang panjang. Karena yang dibutuhkan di Koltim hari ini adalah seorang pemimpin defenitif yang bisa membangun dan menata kembali semua sektor pembangunan dan tata pemerintahan,” tukasnya.
Sebagai informasi, Pilwabup Koltim digelar lantaran Plt Bupati Koltim, Andi Merya Nur tersandung kasus suap dana hibah BNPB, yang membuatnya menjadi tersangka dan saat ini tengah menjalani masa kurungan.
Andi Merya Nur sebelumnya menjabat Wakil Bupati Koltim mendampingi Samsul Bahri Madjid sebagai Bupati Koltim terpilih pada Pilkada 2020 lalu.
Belum setahun menjabat, Samsul Bahri Madjid meninggal dunia usai bermain sepak bola.
Otomatis, Andi Merya Nur naik tahta menjadi Plt Bupati Koltim dan posisi Wakil Bupati Koltim sementara kosong.
Namun belum mengantikan Samsul Bahri Madjid, Andi Merya Nur tersandung kasus hukum, yang membuat kursi Bupati dan Wakil Bupati Koltim kosong dan sementara dijabat PJ Bupati.
Reporter: Sunarto
Editor: Via