Metro Kendari

Dikbud Sultra Dorong Pelatihan untuk Penuhi Kebutuhan Guru Produktif

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal mendorong pelatihan melalui program keahlian ganda guna memenuhi kebutuhan guru produktif di wilayah Sultra.

Pasalnya, Bumi Anoa hingga saat ini masih kekurangan guru produktif pada tingkatan SMA/SMK sederajat, khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Diketahui, program keahlian ganda merupakan program yang telah dilaksanakan pada 2016 lalu dalam rangka penataan dan pemenuhan guru produktif di SMK.

Hal tersebut dilakukan untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan vokasi serta pendidikan dan pelatihan kerja.

Kepala Bidang (Kabid) SMK Dikbud Sultra, J H. Bawondes mengatakan program ini untuk mempersiapkan pelatihan guru umum yang kemudian bisa menjadi guru produktif.

Sebab katanya, di satu sisi memang Sultra membutuhkan guru produktif namun disisi lain kebutuhan akan hal tersebut masih kurang.

“Sehingga kami telah mewacanakan program yang dulu ada (program keahlian ganda) yang ke depannya kita akan latih guru umum menjadi guru produktif,” katanya di ruang kerjanya, Senin (5/2/2024).

Olehnya itu, saat ini syarat menjadi guru tidak harus lulusan FKIP, tetapi fakultas lainnya juga memiliki kesempatan untuk menjadi guru, dengan syarat sudah mempunyai akta mengajar.

Lebih khusus bagi sarjana teknik ataupun pertanian, saat ini bisa menjadi guru produktif karena sesuai dengan bidang kejuruannya. Hal ini memungkinkan karena ada aturannya.

“Selama ini tidak ada masalah, terlebih ketika mereka sudah memenuhi syarat dan masuk dalam database dapodik. Artinya ini bisa,” terangnya.

Kendati demikian, program ini masih menjadi wacana. Rencananya ke depan akan diterapkan pada tahun 2025 sebab ada beberapa pertimbangan dalam menerapkan pelatihan tersebut. (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button