KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Massa aksi yang tergabung dalam Konsorsium Masyarakat Menggugat (KMM) melakukan unjuk rasa di kantor Adira Finance Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Selasa, 2 November 2021. Namun, belum ada tanggapan dari Adira Finance.
Unjuk rasa tersebut buntut dari penarikan kendaraan roda empat yang dinilai tidak prosedural oleh oknum suruhan pihak Adira Finance.
Massa aksi menuntut pihak Adira bertanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan penarikan kendaraan yang mereka anggap tidak prosedural itu.
Salah satu massa aksi, sekaligus kerabat pemilik kendaraan yang ditarik, Irwan menjelaskan, saat itu dirinya sedang ke bengkel membeli alat mobil, namun setelah berada di bengkel, datang dua orang yang mengaku suruhan dari Adira Finance untuk mengambil kendaraan tersebut.
Kedua orang itu bilang jika kendaraan milik tantenya yang saat itu lagi dikendarainya sedang bermasalah dan harus diserahkan ke mereka untuk dititip.
“Untuk sementara, mobil ini dititip dulu. Nda usah khawatir,” kata Irwan menirukan ucapan kedua orang yang mengaku suruhan Adira Finance itu.
Usai kendaraan itu diambil oleh kedua orang yang mengaku suruhan Adira, pihaknya lalu mengkroscek ke kantor Adira Konawe dan Adira Kendari untuk memastikan, namun kendaraan tersebut tidak berada di sana. Belakangan diketahui mobil tersebut telah dijual di Morosi, Konawe.
Tidak hanya itu, Iwan juga mengaku jika kendaraan milik tantenya yang saat ini sudah diamankan pihak kepolisian dari tangan orang yang mengaku suruhan Adira Finance sempat dipreteli dan beberapa alatnya diganti.
“Ada beberapa alat mobil yang diganti bahkan stiker-stiker yang tertempel di mobil sengaja mereka lepas,” kesalnya.
Ia juga menyayangkan sikap Adira Finance yang terkesan menutupi dan lepas tangan terkait persoalan penarikan mobil yang dianggap tidak prosedural itu.
Sementara itu, saat media ini melakukan konfirmasi, Adira Finance Kendari tidak memberikan tanggapan. Bahkan media ini mempertanyakan nomer Kepala Cabang Adira Finance Kendari kepada salah satu karyawan, tidak memberikan tanggapan. (bds*)
Reporter: Erik Lerihardika
Editor: J. Saki
