Categories: Metro Kendari

BPBD Kendari Mulai Lakukan Pemantauan Wilayah Rawan Banjir dan Longsor

Share
Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari mulai melakukan pemantauan di sejumlah titik rawan banjir dan tanah longsor.

Kepala BPBD Kota Kendari Paminuddin mengatakan, salah satu lokasi atau titik yang dilakukan pemantauan itu di Kali Wanggu, sebagai wilayah yang kerap kali dilanda banjir ketika hujan turun dengan intensitas tinggi.

“Tim kami juga melakukan pemantauan di wilayah yang rawan longsor, yakni di Lapulu yang warganya banyak membuat rumah di atas bukit,” ujarnya ditemui di Kendari, Kamis (18/11/2021).

Khusus kepada warga Lapulu, Paminuddin berpesan untuk selalu waspada karena di wilayah tersebut sudah pernah menelan korban jiwa akibat tertimbun tanah longsor.

Dari hasil survei tim BPBD, ada delapan kecamatan rawan bencana di Kota Kendari yaitu Kecamatan Abeli, Poasia, Kambu, Baruga, Mandonga, Wua-wua, dan Kecamatan Kendari Barat.

Untuk wilayah rawan longsor berada di Kecamatan Nambo, Sambuli, Tondonggeu, Petoaha, Bungkutoko, Lapulu, Kelurahan Purirano, Kelurahan Dapu-dapura, Kelurahan Sodoha, dan Kelurahan Gunung Jati.

Titik rutin untuk wilayah yang rawan banjir berada di Baruga dan Kali Wanggu. Debit air dari perbatasan kota dengan Konsel yang besar sehingga ada genangan di rumah-rumah penduduk. Namun di sana sudah ada langkah antisipasi pemerintah melalui pembangunan waduk dan kolam retensi yang merupakan salah satu solusi penyelesaian atau pengurangan risiko dampak banjir di Kota Kendari.

Apabila ada kendala di sarana, pihak BPBD berkoordinasi kepada instansi terkait seperti misalnya pihak TNI, Polri, dan Basarnas.

Untuk mencegah terjadinya bencana di wilayah tersebut, pihak BPBD aktif melakukan sosialisasi kepada warga di lokasi tersebut. (bds*)

Reporter : M/IS
Editor: J. Saki

Komentar