Metro Kendari

Dispar Sultra Dorong Desa Wisata Unggulan Masuk di Ajang ADWI 2023

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong desa wisata yang ada di wilayah Sultra untuk masuk dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 mendatang.

Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Wisata Dispar Sultra, Muh Ammarie Amrin, mengatakan, ADWI merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan kriteria-kriteria penilaian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Dalam waktu dekat, Dispar Sultra akan memberikan sosialisasi serta koordinasi ke tingkat kabupaten kota dalam rangka meminta setidaknya tiga atau lima desa wisata prioritas. Desa wisata unggulan tersebut nantinya akan diusulkan ke Kemenparekraf.

Lebih lanjut, ia menyakini bahwa banyak desa wisata di Sultra memiliki daya tarik pengunjung, keunikan, kekhasan suatu tempat namun tentunya hal ini perlu didorong ke depannya.

Ammarie menjelaskan berdasarkan data per 31 Desember 2022 di wilayah Sultra terdapat 1.942 desa, 376 kelurahan, dan 258 desa wisata terdiri dari 1 desa di Koltim, 5 desa di Kolut, 18 desa di Kolaka, 2 desa di Bombana, 37 desa di Konsel, 7 desa di Konkep.

Kemudian 12 desa di Konut, 11 desa di Kendari, 22 desa di Buteng, 20 desa di Mubar, 20 desa di Muna, 14 desa di Butur, 37 desa di Busel, 28 desa di Buton, 17 desa di Baubau, dan 7 desa di Wakatobi.

“Saat ini jumlah desa wisata yang sudah terdaftar di Jadesta (Jejaring Desa Wisata) sebanyak 115 desa wisata dan 169 desa yang belum terdaftar, sehingga kita akan targetkan itu dua kali lipat dari saat ini, karena penilaian melalui sistem yaitu dilihat dari kuantitas dan jejak digital,” ungkapnya di Kendari, Rabu (8/2/2023).

Lebih lanjut Ammarie mengungkapkan daerah dengan desa wisata terbanyak yang telah terdaftar di Jadesta adalah Buton dengan 18 desa, disusul Buton Tengah sebanyak 13 desa, Muna Barat sebanyak 11 desa, Buton Selatan sebanyak 10 desa serta Wakatobi dan Baubau sebanyak 8 desa.

“Kami terus mendorong desa wisata di Sultra agar segera terdaftar di Jadesta karena batas akhir sampai 26 Februari mendatang, dan untuk itu kami yakin di antara lima kategori desa wisata di Sultra bisa masuk semuanya,” jelasnya.

Kelima kategori dalam penilaian di ajang ADWI 2023 yaitu Daya Tarik Pengunjung, artinya potensi utama desa wisata yang memiliki keunikan dan keautentikan berupa alam dan buatan juga seni dan budaya.

Kemudian kategori selanjutnya yaitu Homestay dan Toilet, artinya di lihat dari peningkatan standar kualitas pelayanan serta pemenuhan sarana dan prasarana kenyamanan wisatawan.

Digital dan Kreatif masuk dalam kategori ketiga, artinya dapat dilihat dari bagaimana desa wisata tersebut dalam menciptakan konten kreatif sebagai sarana promosi desa wisata melalui digital.

“Ada juga kategori Suvenir, yaitu menggali kreativitas dan hasil karya berupa kuliner, kriya berbasis kearifan lokal. Kategori terakhir yaitu Kelembagaan Desa Wisata dan CHSE, yaitu desa wisata tersebut mempunyai legalitas berbadan hukum dan pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan serta penerapan CHSE berstandar nasional,” pungkasnya. (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button