Opini

KPU Dituntut Inovatif Pada Pemilu 2024  

Dengarkan

Pemilu 2024 kali ini akan menjadi pemilu yang sangat penting bagi Indonesia. Kenapa penting, karena dalam penyelenggaraan Pemili kali ini KPU harus bisa lebih kreatif untuk menarik Partisipasi Politik Milenial dan GenZ dalam Pemilu 2024. Selain akan menjadi pemilu pertama yang diselenggarakan di era digital, pemilu ini juga akan menjadi pemilu pertama yang diikuti oleh generasi Z, yang merupakan generasi debgan anga terbesar di Indonesia saat ini.

Menurut kebanyakan survei capaian ankan partisipasi diatas 55% sampai dengan 67% kaum milenial dan genZ antusias mengikuti Pemilu 2024. Antusiasme ini tentu merupakan kabar baik bagi demokrasi Indonesia. Namun, antusiasme saja tidak cukup. Milenial dan GenZ juga perlu berpartisipasi aktif dalam pemilu, disinilah tantangan KPU untuk melakukan inovasi agar partisipasi kaum muda yang cenderung masih bisah berubah Golput bila kontestasinya tidak adaptip dengan digital culture semisal karena atmosfir lingkungan anak milenial dan Gen Z sudah masif terkait digitalisasi.

Partisipasi politik yang aktif dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, mulai dari menggunakan hak pilih, mengikuti kampanye, hingga aktif dalam organisasi politik. Partisipasi politik yang aktif penting untuk memastikan bahwa suara generasi muda dapat didengar dan dipegang dalam proses pengambilan keputusan maka ketiga paslon presiden dan tentu partai pendukung terutama harus bisa adaptip dengan lingkungan milenial dan gen Zerasi.

Analisis Keterbelahan Bangsa

Dengan sudah pastinya hanya tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilu 2024 ada anggapan telah menimbulkan polemik di masyarakat. Sebagian besar orang berpendapat bahwa kemunculan tiga paslon akan semakin memperdalam keterbelahan bangsa.

Pandangan ini tentu saja tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Pasalnya, paslon ketiga tersebut mewakili berbagai latar belakang dan ideologi yang berbeda. Hal ini tentu dapat menimbulkan polarisasi di masyarakat seperti pemilu sebelumnya.

Namun, penting untuk diingat bahwa keterbelahan suatu bangsa tidak hanya disebabkan oleh perbedaan politik. Keterbelahan suatu bangsa juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain, seperti perbedaan agama, suku, dan ras.

Upaya Meningkatkan Partisipasi Politik Milenial dan GenZ

Untuk meningkatkan partisipasi politik milenial dan GenZ, perlu dilakukan berbagai upaya, yang kreatif dan inovasinya sehingga dapat mengundang ketertarikan milenial dan Gen Z untuk berpartisipasi dalam pemilu kali ini antara lain:

Meningkatkan pendidikan politik

Edukasi politik sangat penting dilakukan untuk memberikan Pendidikan dan pemahaman kepada anak milenial dan GenZ ditengah masyarakat tentang pentingnya berpartisipasi dalam pemilu kali ini. Oleh karena anak milenial dan GenZ sudah memiliki kepekaan digital yang sangat massive maka Pendidikan politik dapat dilakukan melalui berbagai media social, digitalisasi produk kampanye peraga pemilu, dan keterlibatan diseperti sekolah, media massa, dan media social lain dimana KPU dapat melakukannya karena memiliki seluruh perangkat untuk hal itu.

Menjadikan pemilu lebih menarik

Pemilu yang menarik akan lebih menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menggunakan teknologi digital dalam kampanye dan penyelenggaraan pemilu.

Menciptakan iklim politik yang kondusif

Iklim politik yang kondusif akan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu tanpa rasa takut atau khawatir. Hal ini dapat dilakukan dengan mencegah kampanye hitam dan kebencian. Partisipasi politik milenial dan Gen Z dalam Pemilu 2024 sangat penting untuk memastikan bahwa suara generasi muda dapat didengar dan didengar dalam proses pengambilan keputusan.

Sekali lagi untuk meningkatkan partisipasi politik milenial dan GenZ, perlu dilakukan berbagai upaya, antara lain meningkatkan edukasi politik, membuat pemilu lebih menarik, dan menciptakan iklim politik yang kondusif. Berikut adalah beberapa rekomendasi khusus bagi KPU untuk meningkatkan partisipasi politik milenial dan GenZ dalam Pemilu 2024:

Gunakan media sosial untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berpartisipasi dalam pemilu. Milenial dan GenZ merupakan pengguna media sosial yang aktif. Oleh karena itu, media sosial dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pemilu.

Buat kampanye pemilu yang menarik dan relevan dengan milenial dan GenZ. Milenial dan Gen Z memiliki gaya hidup dan minat yang berbeda dari generasi sebelumnya. Oleh karena itu, kampanye pemilu perlu dibuat menarik dan relevan dengan milenial dan GenZ.

Dorong milenial dan GenZ untuk aktif dalam organisasi politik. Organisasi politik dapat menjadi sarana bagi milenial dan Ge Z untuk belajar tentang politik dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan partisipasi politik milenial dan Gen Z dalam Pemilu 2024 dapat meningkat dan menghasilkan pemimpin yang lebih representatif bagi generasi muda.

Oleh: DRLAKAI

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button