Ekobis

Tokoh Sultra Nilai Proyek OBOR Cina Bentuk Penjajahan Gaya Baru

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sejumlah tokoh di Sultra menilai kerjasama Indonesia dengan China yang dikenal dengan proyek One Belt One Road (OBOR) merupakan bentuk dari penjajahan gaya baru.

Tokoh akademisi Sultra, Fitriaman, mengatakan, proyek OBOR ini bagian dari langkah yang dilakukan Cina untuk menguasai Indonesia, karena dalam menjalankan proyek yang memakan biaya hingga triliunan rupiah ini, pemerintah harus melakukan skema kebijakan yang mengancam eksistensi Indonesia, yaitu dengan investasi asing dan utang luar negeri.

Pasalnya, kata dia, investasi asing dan utang luar negeri merupakan skema penjajahan gaya baru untuk menguasai suatu negara yang baru berkembang yang memiliki potensi sumberdaya yang banyak, seperti Indonesia.

[artikel number=3 tag=”ramadhan,petani”]

“Sebenarnya pendanaan proyek-proyek infrastruktur dari asing sangat berbahaya, karena bisa membuat rakyat di negara tersebut menderita atas bencana yang ditimbulkan,” katanya.

Apalagi, investasi Cina itu ada persyaratan berupa jaminan dalam bentuk aset yang dimiliki oleh negara yang berutang.

Sementara itu, Ketua Forum Pengusaha Muslim Sultra, Amrin Amrullah, mengungkapkan, sebagaimana proyek-proyek sebelumnya, apabila Cina menjalin kerjasama dengan menanamkan modal dan investasinya, maka dalam menjalankan proyek tersebut harus menggunakan juga tenaga kerja, bahan serta alat proyek dari Cina.

“Jadi inilah yang kita khawatirkan, karena bukan hanya modal dan investasnya yang masuk, tetapi juga sumberdaya mereka yang didatangkan,” ungkapnya.

Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button