Metro Kendari

Lagi, PT GKP Diduga Serobot Lahan Milik Warga Desa Sukarela

Dengarkan

KONAWE KEPULAUAN, DETIKSULTRA.COM – Perusahaan tambang PT Gema Kreasi Perdana (GKP), kembali berulah dengan menyerobot lahan milik warga Desa Sukarela Jaya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).

Hal ini dibenarkan Jenderal Lapangan Front Rakyat Sultra Bela Wawonii (FRSWB), Mando Maskuri, S.Sos. Menurut dia, kali ini PT GKP menyerobot lahan di desa yang sama, tapi milik warga yang berbeda dari sebelumnya.

“Iya benar PT GKP beroperasi lagi sekitar jam 10-an ke atas tadi. Ini lahan warga yang berbeda, juga masih di desa yang sama, tetapi jaraknya antara dua kiloan lahan sebelumnya,” kata dia kepada Detiksultra.com, Selasa (16/7/2019).

[artikel number=3 tag=”tambang,konkep”]

Apalagi, beber Mando Maskuri, lahan diduga diserobot oleh PT GKP, semenjak tahun 2018 pemilik lahan tersebut sudah membuat pagar pembatas.

“Dia ndak pernah menjual lahannya di PT GKP, justru dia buatkan pagar. Pak Desa pun mengakui ini milik warganya. Sekarang Pak Desa Sukarela sedang memproses ini,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sukarela Jaya, Fitrah, juga membenarkan bahwa tanah yang diduga diserobot oleh PT GKP adalah lahan milik warganya.

“Kalau ini memang benar lahan warga saya, namanya Pak Idris,” ujarnya.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan persoalan tersebut diusut oleh pemerintah Desa Sukarela Jaya.

“Sekarang saya sedang di rumah pemilik lahan, saya mau atur bagaimana. Kalau mau diatur di desa kita selesaikan disini, jika tidak saya serahkan ke kepolisian itu saja,” tandasnya.

Di tempat terpisah, Koordinator Humas PT GKP, Marlion, menjelaskan, pihaknya tidak melakukan penyerobotan, namun ada kekeliruan oprator dan pengawas lapangan terkait tanda batas lahan perusahaan.

“Kami tidak melakukan penyorobatan lahan hanya saja oprator kami dan pengawas lapangan keliru meliat pita tanda batas dan kebetulan wilayah yang dibersihkan itu tidak terdapat tanda pita sebagaimna lazimnya. Sehingga alat kami melintas ke lahan idris sekitar 3 meteran,” ungkapnya.

Tambah Marlion, usai kejadian tersebut, Direktur PT GKP langsung menemui pemilik lahan untuk meminta maaf atas kekeliruan bawahannya.

“Direktur saya langsung temui yang punya lahan dan juga meminta maaf atas kekeliruan anggota kami di lapangan,” pungkasnya.

Reporter: Sunarto
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button