AdvertorialMuna Barat

100 Hari Kerja PJ Bupati Muna Barat, Berikut Formulasi Kebijakan Strategisnya

Dengarkan

MUNA BARAT, DETIKSULTRA.COM – Roda pemerintahan Kabupaten Muna barat  di bawah kendali Dr. Bahri sebagai nahkoda  di wilayah yang berjuluk Indonesia mini, tidak terasa telah memasuki usia seratus hari kerja. Terhitung sejak ditunjuk oleh Presiden Jokowi  melalui Mendagri Jenderal (Purn) Tito Karnavian, yang dilantik oleh Gubernur Sultra Ali Mazi, 27 Mei lalu.

Dalam usia pemerintahan yang baru seumur jagung ini, harus diakui  ia telah mampu  secara cerdas meletakan konsep konsep  dasar pembangunan  yang strategis  berbasis  pada kebutuhan masyarkat di Bumi Laworo.

Juru Bicara Bupati Muna Barat, Fajar Fariki mengatakan, legalitas yang terpasang di pundak Dr. Bahri  telah menjadi dasar  sang birokrat muda  ini mengambil   langkah dan upaya-upaya sentrifugal  untuk membenahi kampung halamannya.

Mantan Lurah  Sidodadi  ini mengungkapkan, bahwa Dr Bahri dalam mengambil langkah strategis  pembangunan di wilayah  ini,  tentu dengan niat tulus  untuk mewujudkan asa dan keinginan  masyarakat  Muna Barat   agar ada perubahan kehidupan yang  lebih baik di masa depan.

“Memang bahri mengakui bahwa pemerintahan  sebelumnya di  bumi  Laworo selama lebih kurang delapan tahun telah banyak  kemajuan   pembangunan  namun harus di akui pula bahwa masih banyak yang harus dibenahi, baik infrastruktur layanan  publik  maupun menyangkut kebutuhan dasar masayarakat,” jelasnya pada Minggu (04/09/2022).

Selain itu, pembenahan yang dilakukan oleh Direktur Kemendagri  itu, lanjut Fajar, menyangkut hal vital dan urgen bagi kelayakan hidup masyarakat  dan bagi kemajuan daerah tercinta di masa depan.

Kata dia, dari  hasil  plesiran wilayah yang dilakukan oleh Dr Bahri  selama ini,  mampu memotret dengan  jelas problem  serius yang di hadapi rakyatnya untuk segera diambil langkah sebagai solusi. Diantaranya pembenahan infrastruktur  pelayanan publik, sarana dan  prasarana  pemerintahan berupa perkantoran, daya saing infrastruktur dan tingkat kesejateraan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia.

“Patutnya kita harus mengapresiasi langkah dan terobosan yang di ambil oleh Bahri ini,” imbuhnya.

Berkaca dari kondisi ini, maka Dr. Bahri  melahirkan formulasi kebijakan strategis sebagai upaya pembenahan untuk mengatasi  masalah yang serius tersebut, diantaranya:

1. Penataan birokrasi melalui
a. Konsistensi merit sistem
b. Menaikkan tpp

2. Penataan pelayanan dasar pada sektor pendidikan dan kesehatan, pekerjaan umum, sosial dan trantinbulinmas

3. PerlindungN sosial berupa
a. UHC 100 persen
b. Kemiskinan ekstrem melalui BLT APBD

4. Perekonomian
a. Pertanian Cetak sawah, jagung dan memperbsiki saluran (primer, tersier, dan sekunder)
b. Investasi jagung kuning dan ubi ut tapioka (jagung melalui koperasi tanya dinas koperasi)
c. Perkebunan dan peternKn
d. Perikanan tangkap dan budidaya

“Yang sudah ada dan telah di laksanakan  dalam seratus hari kerja ini adalah  Penataan Mesin Birokrasi  Dalam  nilai Merit Sistem dan TPP, pembangunan tiga  megah proyek  di bumi praja laworo  yang sudah  di lakukan peletakan batu pertama oleh Gubernur  Sultra beberapa waktu lalu,” pungkasnya. (Adv)

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button