HeadlineMetro KendariPolitik

KPU Sultra Siap Pertanggungjawabkan Meningkatnya Jumlah DPT

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Bertambahnya jumlah DPT hingga 57.057 untuk pemilu 2019 dibanding DPT Pilgub, yang dianggap tidak rasional, justru sebaliknya menurut KPU Sultra. KPU Sultra menganggap data itu bisa dipertanggungjawabkan.
“Bagi kita, data itu tidak ada masalah dan bisa kita pertanggungjawabkan. Inikan proses kerja, bukan kerja di atas meja. Petugas kita, PPS, PPK, maupun KPU kabupaten/kota sudah bekerja memutakhirkan data ini,” tegas Ketua KPU Sultra, Laode Abdul Natsir, Sabtu (1/9/2018).
Laode Abdul Natsir menjelaskan sumber dari 57.057 pemilih itu, berasal dari pemilih pemula yang belum terdata pada saat Pilgub. Juga berasal dari pemilih yang pada Pilgub Sultra menggunakan identitas berupa surat keterangan (Suket).
“Itu sebanyak 33 ribu sekian. 29 ribu di antaranya adalah pemilih yang belum masuk DPT Pilgub, dan 22 ribu di antaranya sudah konek dengan informasi data pemilih (Sidalih). Jadi orang-orang ini memang penduduk dan pemilih yang tidak masuk dalam DPT, sehingga setelah kita lakukan pemutakhiran data untuk pemilu 2019, mereka kita masukkan,” paparnya.
Kendatipun DPT ini telah ditetapkan, dan pihak KPU Sultra juga telah mendapatkan warning dari Bawaslu Sultra, Laode Abdul Natsir tetap menginstruksikan jajarannya, yakni KPUD 17 kabupaten dan kota untuk tetap melakukan pencermatan, demi mengantisipasi dinamika pemilih dalam proses menuju Pemilu 17 April 2019 nanti.
“Misalnya ada yang meninggal dunia, itukan harus kita ketahui dan kita update. Termasuk misalnya ternyata ada pemilih yang pindah. Kita juga akan memastikan bahwa formulir C6 tidak diberikan kepada orang yang tidak berhak. Sehingga nanti kita bisa antisipasi penyalahgunaan hak pilih warga, dan orang yang memilih adalah yang hanya memenuhi persyaratan,” pungkasnya.
Sementara itu Komisioner KPU Sultra, Nato Al Haq, mengatakan, pihaknya telah bekerja secara profesional. Bertambahnya jumlah DPT menurutnya sesuai dengan data yang diperoleh. Pertumbuhannya terjadi saat pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP).
“Kita melihat interval kenaikan pemilih ini dari DPS ke DPSHP yang kemarin. Ada tiga kabupaten kota yang menonjol. Tapi kita hakkul yakin proses ini berjalan dengan baik. Kenaikan yang lebih dari tiga persen ini kita bisa pertanggungjawabkan,” jelasnya.
Dari data KPU, pertumbuhan pesat pemilih berada di wilayah daratan Sultra, yakni Kolaka, Konawe, dan Kota Kendari. Di Kolaka ada lonjakan DPT sebanyak 3.769 pemilih, Konawe 2.129, dan Kota Kendari sebanyak 3.297 DPT.
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button