Metro Kendari

Pertambangan Penyebab Banjir di Konut

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Hujan yang terus mengguyur sejumlah wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebabkan sejumlah daerah terendam banjir utamanya daerah Konawe Raya.

Ketua Komisi IV DPRD Sultra, Yaudu Salam Ajo mengatakan, bencana banjir yang terjadi saat ini di Konawe maupun di Konawe Utara bukan semata-mata faktor hujan, melainkan lingkungan yang tidak lagi mampu menopang air berlebihan hingga masuk ke pemukiman.

“Hujan itu tidak bisa kita hentikan, karena itu kehendak alam, akan tetapi faktor lainya adalah kerusakan lingkungan, dimana daerah itu sudah tidak memiliki pepohonan, hanya lahan tandus yang diisi perusahaan tambang sehingga mengakibatkan banjir sebesar itu,” ungkap Yaudu Salam Ajo melalui telepon seluler Senin (10/6/2019).

[artikel number=3 tag=”Banjir,Konut”]

Menurut Yaudu, dengan adanya banjir bandang yang disebabkan rusaknya lingkungan akibat aktifitas pertambangan, seharusnya pemerintah Provinsi dan DPRD Provinsi segera membentuk uji lingkungan untuk mengetahui kerusakan lingkungan akibat pertambangan.

“Dengan pembentukan uji lingkungan ini, kita bisa tahu ternyata ada oknum penambang yang tidak mematuhi amdal saat beroperasi, karena seharusnya tambang diizinkan beroperasi kalau sudah lulus uji lingkungan.
Apalagi melihat kejadian ini, kita di daerahlah yang mendapat kerugiannya, dan keuntungannya itu masuk di kantong-kantong penambang yang tidak bertanggung jawab,” tambahnya.

Untuk itu, politisi PKS itu meminta kepada pemerintah daerah, maupun pemerintah provinsi untuk segera menyediakan keperluan yang dibutuhkan korban banjir, salah satunya adalah tempat tinggal atau pemukiman.

“Pemerintah harus memberikan bantuan, dengan melihat efek yang ada, seperti bantuan makanan, obat, pakaian, dan lainnya, selain itu, harus ada upaya pemulihan terhadap lingkungan sehingga bebas dari banjir,” jelasnya.

Reporter: Musdar
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button